-->

Tuesday, July 14, 2015

Profil 7 Jurusan S1 Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Inilah Profil 7 Jurusan Yang Ada Di Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Teknik Pertanian


Jurusan Teknik Pertanian (TEP) atau juga dikenal dengan ‘Agricultural and Biological Engineering (ABE) terletak di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, INDONESIA.  TEP merupakan salah satu jurusan ternama yang ada di Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.  Berikut ini adalah profil singkat mengenai Jurusan TEP.
Visi Program Studi Teknik Pertanian
Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Program Studi Teknik pertanian, Fakultas Pertanian dan sejalan dengan visi Universitas Lampung, maka PS Teknik Pertanian menetapkan suatu visi agar PS Teknik Pertanian secara terarah dan sistematis bergerak ke arah yang lebih maju dan kompetitif. Visi Program Studi Teknik Pertanian (P.S. TEP) adalah pada tahun 2025 “Menjadi Program Studi yang Unggul di Bidang Keteknikan Pertanian Modern dan Berkelanjutan”.
Pada dasarnya Visi Program Studi TEP merupakan perwujudan dari cita-cita, aspirasi, motivasi, road map, karakter, dan wawasan serta identitas civitas akademika dan semua pemangku kepentingan (stakeholders).
Misi Program Studi Teknik Pertanian
  1. Melaksanakan pendidikan sarjana yang kompeten di bidang keteknikan pertanian secara efektif dan efisien.
  2. Melaksanakan penelitian dalam pengembangan keteknikan pertanian, berteknologi modern yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
  3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam penyebaran teknologi pertanian, guna membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Program Studi Teknik Pertanian
  1. Menghasilkan sarjana yang kompeten dan menguasai dasar-dasar ilmu keteknikan pertanian, sehingga mampu berfikir kritis dan berperilaku selayaknya seorang cendekiawan.
  2. Menghasilkan dan mengembangkan produk-produk teknologi pertanian yang bernilai tambah, bermanfaat bagi masyarakat, dan berwawasan lingkungan.
  3. Menyebarluaskan dan menerapkan produk-produk teknologi pertanian di masyarakat, dan membantu mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Sasaran Program Studi Teknik Pertanian
Dalam kurun waktu pencapaian visi (2025), Program Studi TEP memiliki sasaran/target sebagai berikut; di bidang pendidikan sasaran yang ingin dicapai adalah bahwa sarjana lulusan Prodi Studi TEP memiliki kompetensi dan mampu menguasai teknologi, peralatan, dan mesin-mesin pertanian. Selain terampil dalam pengoperasian dan pengelolaan peralatan pertanian, lulusan Program Studi TEP juga mampu merancang sebuah peralatan atau sistem. Di bidang penelitian, objek penelitian dikembangkan mulai dari teknologi tepat guna sederhana sampai teknologi modern. Di bidang pengabdian, Program Studi TEP memfokuskan pada penyebarluasan produk-produk teknologi pertanian untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya di Lampung dan sekitarnya.
Strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
  1. Meningkatkan kualitas aktivitas layanan
  2. Mengarahkan penelitian ke pengembangan produk teknologi modern dan berkelanjutan
  3. Mengimplementasikan proses pembelajaran bermutu
  4. Meningkatkan kualitas dosen melalui studi lanjut (S2 dan S3)
  5. Meningkatkan inovasi teknologi melalui pemberdayaan peer group
  6. Meningkatkan pengembangan bahan ajar melalui internet
  7. Mengarahkan skripsi PS TEP mahasiswa ke pengembangan teknologi modern dan berkelanjutan
  8. Meningkatkan penelitian dan publikasi dengan memperbanyak jumlah proposal penelitian kompetitif dan kerjasama.
Agribisnis



 
 
Terbentuknya Jurusan Agribisnis berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Lampung No. 773/UN26/DT/2011, tanggal 30 Desember 2011.  Jurusan Agribisnis dibentuk karena adanya penataan program studi di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian pada tahun 2007. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian merupakan jurusan pertama di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dimana yang menjadi Ketua Jurusan pada saat itu adalah Prof. Drs. Slamet Rusmialdi, M.S.  Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dibentuk bersamaan dengan terbitnya Surat Keputusan Mendikbud No. 0206/O/1973 tanggal 16 November 1973 tentang pemberian status “negeri” pada Fakultas Pertanian (tanpa peternakan) yang secara resmi masuk ke dalam lingkungan Universitas Lampung.  Alumni pertama yang sekaligus juga menjadi dosen di jurusan ini adalah Prof. Dr. Ir. Ali Ibrahim Hasyim, M.S. dan Ir. Hurip Santoso, M.S.
Pada tahun 1984, Jurusan Sosial Ekonomi mengelola dua program studi yaitu Program Studi Sarjana (S1) Sosial Ekonomi Pertanian dan Program Studi Diploma (D3) Penyuluhan Pertanian, dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 103/DIKTI/Kep/1984, tanggal 21 Agustus 1984.  Selanjutnya pada tahun 1999, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian membuka Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, dengan Surat Keputusan Pendirian dari DIKTI, Nomor: 252/DIKTI/Kep/1999, tanggal 24 Mei 1999; kemudian pada tahun 2004 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian mendirikan Program Studi Magister Ekonomi Pertanian/Agribisnis dengan Surat Keputusan Pendirian dari DIKTI,  Nomor: 3003/D/T/2004, tanggal 4 Agustus 2004.
Dengan adanya penataan dan kodifikasi program studi pada perguruan tinggi pada tahun 2007 menyebabkan Program Studi Sarjana (S1) Sosial Ekonomi Pertanian dan Program Studi Sarjana (S1) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, dilebur menjadi Program Studi Agribisnis dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Nomor: 163/DIKTI/Kep/2007, tanggal 29 November 2007, yang kemudian diperkuat dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Lampung No. 234/H26/DT/2008, tanggal 28 Agustus 2008.
Sampai dengan saat ini Jurusan Agribisnis hanya mengelola dua program studi yaitu Program Studi Sarjana (S1) Agribisnis dan Program Studi Magister Sains (S2) Agribisnis.
Saat ini Program Studi Agribisnis memiliki peringkat akreditasi “A” dengan SK BAN-PT Nomor: 010/SK/BAN-PT/Ak-XV/S1/2013, tanggal 10 Januari 2013.
Visi Jurusan Agribisnis 
“Pada tahun 2025, menjadi Program Studi Unggul Dalam  Menghasilkan Sumber Daya Manusia Berdaya Saing Global Untuk Mengembangkan Agribisnis Berbasis Ilmu Pengetahuan  dan Teknologi.”

Untuk  mewujudkan visi Jurusan Agribisnis tahun 2025 di atas, maka disusun beberapa misi Jurusan Agribisnis  antara lain :
  1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar/pendidikan secara professional untuk menghasilkan lulusan yang profesional, berdaya saing global dan berkepribadian mulia.
  2. Meningkatkan kualitas penelitian bagi dosen dan mahasiswa  pada bidang Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis untuk pengembangan keilmuan dan perumusan kebijakan.
  3. Meningkatkan kualitas pengabdian pada masyarakat untuk menunjang pembangunan masyarakat berbasis agribisnis.
  4. Meningkatkan kualitas kerjasama dan kemitraan dengan lembaga penelitian dan pendidikan di tingkat nasional maupun internasional.

Tujuan Program Studi Agribisnis adalah menghasilkan lulusan Sarjana Agribisnis yang :
  1. Mampu merancang alokasi sumberdaya alam, manusia, modal, dan sosial untuk meningkatkan efisiensi operasi sistem agribisnis.
  2. Mampu bekerjasama dalam tim yang multidisiplin.
  3. Memiliki etika bisnis pertanian yang berwawasan lingkungan.
  4. Mampu merancang pengoperasian dan pengembangan unit usaha agribisis yang inovatif, menciptakan nilai tambah dan berwawasan lingkungan.
  5. Mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko serta mengantisipasi ketidakpastian pada sistem operasi agribisnis.
  6. Memiliki kepekaan pada persoalan/masalah sosial budaya masyarakat terkait dengan pengembangan agribisnis.
  7. Mampu merumuskan strategi serta penggunaan metode dan sumberdaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pengembangan agribisnis masa depan.
  8. Mampu memfasilitasi dialog dalam dan antarkelompok pemangku kepentingan agribisnis untuk mendukung proses perumusan dan keberlanjutan kebijakan yang melibatkan peran serta masyarakat.
  9. Mampu berpikir analitis dan sintetis untuk mengevalusi solusi pengembangan pada sistem operasi agribisnis.
  10. Mampu bernegoisasi dan berkomunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan.
  11. Mampu dan menguasai persoalan ekonomi pertanian secara makro maupun mikro  mengembangkan model pembangunan pertanian wilayah, merencanakan dan mengevaluasi proyek-proyek pertanian, menganalisis dan meruuskan kebijakan  pertanian.
  12. Mampu dan menguasai sistem agribisnis secara meyeluruh, serta mampu mengelola keuangan dan manajemen perusahaan agribisnis, merencanakan dan  mengevaluasi proyek-proyek pertanian, menganalisis pasar, serta mampu mengambil keputusan dalam sistem agribisnis.
  13. Mampu dan menguasai cara berkomunikasi efektif dengan masyarakat agribisnis  serta mampu menjadi fasilitator dalam mengembangan masyarakat agribisnis, serta  menguasai teknik pemberdayaan masyaraat agribisis melalui pendekatan  partisipatif dan sosial kemasyarakatan.
  14. Mampu berbahasa Internasional secara aktif (khususnya bahasa Inggris).
  15. Mampu untuk berwirausaha.
  16. Mampu mengoperasikan teknologi dan informasi.
  17. Mampu menghadapi tantangan globalisasi (perkembangan IPTEK, masyarakat, dan  lingkungan).
  18. Mampu memimpin dan berorganisasi.
Agroteknologi


—Pada saat memperoleh status negeri, FP Unila hanya memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Teknik Pertanian dan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Setelah berlokasi di Kampus Gedong Meneng, FP Unila mengalami perkembangan pesat, sehingga sampai  2007 FP Unila sudah memiliki sembilan jurusan, yaitu Budidaya Pertanian (PS S-1 Agronomi, PS S-1 Hortikultura, dan PS S-2 Magister Agronomi); Sosial Ekonomi Pertanian (PS S-1 Sosial Ekonomi Pertanian, PS S-1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, dan PS S-2 Magister Agribisnis); Ilmu Tanah (PS S-1 Ilmu Tanah); Proteksi Tanaman (PS S-1 Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan); Teknologi Hasil Pertanian (PS S-1 THP dan PS S-2 Teknologi Agroindustri); Produksi Ternak (PS S-1 Produksi Ternak dan PS D-III Kesehatan Hewan); Manajemen Hutan (PS S-1 Manajemen Hutan); PS S-1 Setara Jurusan Teknik Pertanian; dan PS S-1 Setara Jurusan Budidaya Perairan.
Pada 2008 sesuai dengan SK Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No 163/DIKTI/KEP/2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi pada Perguruan Tinggi, maka PS S-1 di FP Unila menjadi tujuh PS, yaitu: PS Agroekoteknologi (penggabungan dari Agronomi, Hortikultura, Ilmu Tanah, dan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan); PS Agribisnis (penggabungan dari Ekonomi Pertanian/Agribisnis, penyuluhan dan Komunikasi pertanian); PS Teknologi Industri Pertanian; PS Peternakan; PS Kehutanan; PS Keteknikan Pertanian; dan PS Budidaya Perairan. PS S-2 di FP Unila ada tiga yaitu: PS Magister Agroekoteknologi [konsentrasi Agronomi, Sumberdaya Lahan dan Lingkungan, Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu, Ilmu Lingkungan, dan Manajemen Sumberdaya Alam dan Pengembangan Perdesaan (MSAPP)]; dan PS Magister Ekonomi Pertanian/Agribisnis; dan PS Magister Teknologi Agroindustri.
VISI
Menjadi pusat keunggulan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan ipteks pertanian lahan kering sehingga menjadi Program Studi Agroteknologi lima besar di Indonesia pada tahun 2025.
MISI
1.  Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu dan inovatif dalam pengembangan pertanian lahan kering yang produktif dan berkelanjutan.
2.  Membentuk insan akademik yang beretika dan profesional serta mengembangkan suasana dan budaya akademik yang kondusif dan dinamis.
3.  Meningkatkan kemitraan dengan pihak lain nasional.
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang agroteknologi yang kompetitif di tingkat nasional.

2. Menghasilkan inovasi teknologi budidaya pertanian lahan kering.
SASARAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN
Sasaran utama PS Agroteknologi adalah pada produk lulusan yang unggul di kalangan dunia kerja dan profesinya. Rentang waktu untuk mencapai sasaran tersebut adalah:
1. Tahun 2012—2017 menjadi 10 terbaik.

2. Tahun 2018—2022 menjadi 7 terbaik.
3. Tahun 2023—2025 menjadi 5 terbaik.

Strategi untuk mencapai sasaran tersebut ditempuh melalui:
1. Perbaikan dan peningkatan atmosfer akademik,

2. Perbaikan dan peningkatan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi
Budidaya Perairan


Visi

Menjadi Program Studi Budidaya Perairan Sepuluh Terbaik di Indonesia Pada tahun 2025
Misi

Misi Program Studi Budidaya Perairan adalah:
  1. Mengembangkan tridharma perguruan tinggi yang inovatif dan berkualitas untuk mewujudkan budidaya perairan berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal.
  2. Meningkatkan tata kelola program studi untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas.
  3. Mengembangkan sivitas akademika yang memiliki kualitas, kompetensi dan integritas tinggi.
  4. Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah, industri dan perguruan tinggi di tingkat regional, nasional dan internasional.
Tujuan
Tujuan Program Studi Budidaya Perairan adalah:
  1. Menghasilkan sarjana perikanan yang berkualitas, berkompetensi dan mandiri.
  2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi budidaya perairan yang bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
  3. Mengedepankan kerjasama dengan pihak luar untuk mewujudkan budidaya perairan berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal
Sasaran

Sasaran Program Studi Budidaya Perairan adalah:
  1. Tercapainya tata kelola program studi yang berkualitas, akuntabel dan transparan dengan mengutamakan peran sivitas akademika untuk mencapai nilai akreditasi program studi yang tinggi.
  2. Tercapainya proses belajar mengajar yang berkualitas, dinamis dan partisipatif untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkompetensi dan mandiri.
  3. Tercapainya keunggulan hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh sivitas akademika dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Strategi Pencapaian

Startegi pencapaian Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran yang dilkukan oleh Program Studi Budidaya Perairan adalah:
  1. Menguatkan komitmen, kualitas, integritas dan kerjasama sivitas akademika dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
  2. Mengutamakan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dengan kegiatan yang berhubungan untuk peningkatan kinerja tata kelola program studi;
  3. Membangun suasana akademis yang kondusif dan demokratis bagi sivitas akademika dalam beraktualisasi dan berperan untuk kemajuan program studi;
  4. Mewujudkan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan) berbasis SCL (student centered learning);
  5. Memperbanyak penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan terobosan penting dalam mewujudkan budidaya perairan berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal; dan
  6. Meningkatkan kerjasama dengan pihak luar untuk menunjang pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
Teknologi Hasil Pertanian

Program Studi  S1 Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung mulai berdiri pada tahun 1990 berdasarkan SK Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 62/DIKTI/Kep/1990 tanggal 23 Agustus 1990. Saat ini terakreditasi B sesuai Surat Keputusan BAN PT No. 018/BAN-PT/2010. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian UNILA  dirancang untuk menghasilkan SDM yang mampu berperan dalam bidang pendidikan, pengembangan dan penerapan ilmu, teknologi, dan manajemen industri pertanian.  Lulusan THP UNILA tersebar dan bekerja pada berbagai bidang pekerjaan, seperti intansi pemerintah, swasta, maupun berkarya dalam sektor kewirausahaan.

Visi, Misi dan Tujuan

Visi  : ”Program studi yang unggul dan berdaya saing tinggi dalam bidang Teknologi Hasil Pertanian di tahun 2025”
Misi :
  1. menyelenggarakan  pendidikan unggul dan berdaya saing tinggi dalam bidang teknologi hasil pertanian;
  2. melaksanakan penelitian pada skala daerah, nasional, dan internasional secara terencana dan berkelanjutan dalam bidang teknologi hasil pertanian dan hal terkait; \
  3. melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan hasil-hasil penelitian tepat guna pada masyarakat dalam lingkup ilmu dan teknologi hasil pertanian; dan
  4. menjalin kerjasama saling menguntungkan dalam ranah tridama perguruan tinggi dengan institusi lain dari dalam dan luar negeri.
Tujuan
  1. menghasilkan sarjana THP yang berkualitas dan berdaya saing tinggi;
  2. mengembangkan ilmu dan teknologi hasil pertanian melalui penelitian yang dibuktikan dengan akselerasi dalam menghasilkan karya-karya ilmiah yang terpublikasi dan atau terdaftar pada HAKI;
  3. meningkatkan pemahaman dan penerapan aspek teknologi hasil pertanian melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat; dan
  4. meningkatkan kuantitas, kualitas dan keberlanjutan kerjasama saling menguntungkan dalam bidang THP dengan institusi lain dari dalam dan atau luar negeri.
Kehutanan

Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung berdiri berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.433/DIKTI/Kep/1999 tanggal 21 Oktober 1999. Pada tahun 2009, Jurusan Kehutanan diubah menjadi Jurusan Kehutanan. Sebagai bagian dari Universitas Lampung, maka kebijakan pengembangan Jurusan Kehutanan disusun selaras dengan visi, misi dan rencana Strategis Universitas Lampung.  Hutan adalah suatu tipe vegetasi yang didominasi oleh pohon dan memiliki iklim mikro yang berbeda dengan di sekitarnya. Dibanding dengan sumberdaya alam lain, hutan memiliki karakteristik yang khas. Selain sebagai penghasil hasil hutan, baik berupa kayu dan hasil hutan non kayu, hutan memberikan jasa-jasa lingkungan yang tidak diberikan dan tidak dapat digantikan oleh sumberdaya yang lain. Jasa-jasa lingkungan tersebut antara lain sebagai pengatur tata air (fungsi hidroorologi), penghasil oksigen, penyerap dan penyimpan karbon, pemelihara kesuburan tanah (sebagai pompa hara), pemelihara stabilitas iklim, habitat berbagai flora, fauna, dan mikroorganisme, dan lain-lain. Secara ekonomis, jasa-jasa hutan tersebut bahkan jauh melebihi nilai produk hasil hutan berupa kayu dan hasil hutan non kayu. Karena pentingnya jasa-jasa lingkungan hutan bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, hutan sering dikatakan sebagai sistem pendukung kehidupan (life support system).  Sesuai dengan perkembangan zaman, prinsip pengelolaan hutan telah mengalami beberapa perubahan, yaitu era prinsip kelestarian hasil (sustained yield prinsiple), era prinsip manfaat ganda (multiple use of forest principle), dan era prinsip pengelolaan hutan lestari (sustained forest management). Dalam prinsip pengelolaan hutan lestari, hutan dipandang sebagai ekosistem yang secara utuh harus memberikan manfaat ekonomis, ekologis dan sosial bagi manusia, baik generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Penerapan prinsip tersebut memerlukan pemahaman dan penerapan berbagai bidang ilmu secara komprehensif.  Sejalan dengan perkembangan populasi dan tingkat kesejahteraan manusia, kebutuhan akan sumberdaya hutan, baik barang maupun jasa semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sumberdaya hutan dieksploitasi hingga melebihi kapasitas memperbaharui dirinya. Akibatnya, ketersediaan sumberdaya hutan semakin kecil. Di sisi lain, akibat kebutuhan lahan untuk berbagai kebutuhan hidup manusia, ketersediaan lahan (kawasan hutan) semakin menurun, sementara tekanan terhadap lahan (kawasan) hutan semakin meningkat. Tantangan kehutanan saat ini dan pada masa yang akan datang adalah “bagaimana meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil hutan, baik barang maupun jasa, pada lahan (hutan dan atau kawasan hutan) yang semakin terbatas”. Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil hutan, memerlukan pengetahutan dan teknologi budidaya hutan intensif yang mampu melipatgandakan produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu, dengan kualitas yang semakin meningkat. Peningkatan kuantitas dan kualitas jasa hutan memerlukan pemahaman tentang sistem ekologi alami hutan sehingga kita mampu memodifikasi sistem tersebut bagi peningkatan fungsi ekologis dan peningkatan jasa hutan, baik pada tingkat lokal, regional, nasional, maupun global. Peningkatan kuantitas dan kualitas olahan hasil hutan memerlukan pengetahuan dan pemahaman tentang sifat-sifat produk hasil hutan (kayu dan non kayu), serta pengetahuan dan teknologi tentang pengolahan dan peningkatan mutu hasil hutan sehingga kita dapat merancang pemanfaatan hasil hutan secara lebih efektif dan efisien, termasuk mencegah atau memperkecil terjadinya limbah.  Selain ketersediaan hutan dan atau kawasan hutan yang semakin terbatas, sebagian besar hutan dan atau kawasan hutan yang tersedia kondisinya rusak. Kawasan hutan hutan lindung tidak lagi bervegetasi hutan sehingga fungsi lindungnya menurun. Kerusakan fungsi lindung hutan dapat diindikasikan oleh debit sungai-sungai yang semakin fluktuatif; pada musim hujan terjadi banjir, sedangkan pada musim kemarau terjadi kelangkaan air. Kerusakan hutan produksi dapat diindikasikan dengan semakin langkanya ketersediaan kayu pertukangan, sehingga harga kayu semakin meningkat. Tingginya harga dan rendahnya ketersediaan kayu telah mendorong terjadinya illegal logging, baik di kawasan hutan lindung maupun kawasan konservasi. Kerusakan kawasan hutan konservasi antara lain diindikasikan oleh sering terjadinya konflik antara satwa dengan manusia. Oleh karena itu, tantangan saat ini dan pada masa yang akan datang adalah “bagaimana merehabilitasi hutan dan atau kawasan hutan, baik hutan produksi, hutan lindung, maupun hutan konservasi agar kembali dapat berfungsi maksimal sesuai dengan fungsi dan peruntukannya’’.  Pengalaman dalam pembangunan kehutanan selama ini, kemampuan pemerintah, baik sumberdaya manusia maupun dana semakin terbatas. Kemampuan Pemerintah dalam merehabilitasi hutan lebih kecil dibandingkan dengan laju kerusakan hutan yang terjadi. Oleh karena itu, tantangan lainnya dalam pembangunan kehutanan adalah “bagaimana mengaktualisasikan dan meningkatkan partisipasi parapihak, khususnya masyarakat sekitar hutan dalam pembangunan kehutanan”. Peningkatan peran serta parapihak memerlukan upaya-upaya peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sehingga mereka memiliki persepsi dan sikap yang positif dan mendukung serta mau dan mampu berpartisipasi dalam Pembangunan Kehutanan.  Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Unila (FP Unila) merupakan jurusan yang mendidik mahasiswa untuk menjadi Sarjana Kehutanan (S.Hut.) dan Magister (M.Si) Bidang Kehutanan. Sarjana dan Magister Kehutanan yang dihasilkan oleh PS Kehutanan FP Unila diharapkan menjadi intelektual yang memiliki dan memahami pengetahuan tentang hutan dan kehutanan, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memahami dan menjiwai Pancasila. Sarjana dan Magister Kehutanan yang dihasilkan PS Kehutanan FP Unila diharapkan mampu berperan, baik sebagai pengusaha, peneliti, penyuluh, analis kebijakan pembangunan kehutanan maupun birokrat (sebagai pelaksana dan atau pengambil kebijakan) yang pemikiran dan tindakannya selalu didasari oleh ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dan sila-sila pancasila. Sebagai pengusaha ia diharapkan mampu penghasilkan produk-produk kehutanan, baik berupa barang maupun jasa yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Sebagai peneliti ia diharapkan mampu menghasilkan pengetahuan dan teknologi yang dapat memelihara dan meningkatkan fungsi hutan (ekokomi, ekologi, dan sosial) serta produk-produk hasil hutan, baik berupa barang dan jasa hutan secara efektif dan efisien. Sebagai penyuluh ia diharapkan mampu menjadi agen pembaharu yang dapat memberikan pengetahuan tentang hutan dan kehutanan kepada masyarakat dan mampu mengubah persepsi, sikap, dan perilaku masyarakat sehingga mereka juga mau dan mampu melaksanakan usaha-usaha kehutanan secara sendiri-sendiri atau kelompok dan atau mendukung usaha-usaha kehutanan yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Sebagai analis kebijakan kehutanan ia diharapkan mampu menganalisis secara kritis kebijakan yang ada serta mampu merumuskan berbagai alternatif kebijakan pembangunan kehutanan. Sebagai birokrat ia diharapkan mampu melaksanakan regulasi-regulasi dan kebijakan-kebijakan yang ada secara konsisten serta mampu merancang kebijakan-kebijakan untuk mendukung tercapainya pengelolaan hutan lestari (Sustainable Forest Management).  Dalam upaya menghasilkan Sarjana dan Magister Kehutanan dengan kualifikasi tersebut, PS Kehutanan FP Unila menetapkan visi dan misi yang diharapkan dapat menjadi motivator dan menentukan arah bagi upaya-upaya konkrit yang akan ditempuh. Selanjutnya dalam upaya merealisasikan visi dan misi tersebut secara efektif dan efisien, Jurusan Kehutanan FP Unila merencanakan berbagai upaya yang dituangkan dalam Rencana Strategis Jurusan 2013-2018.

Peternakan


Program Studi Peternakan didirikan pada tahun 1990 dengan Nomor SK pendirian  No. 63/DIKTI/Kep/1990 Tanggal 23 September 1990 dengan nama PS. Produksi Ternak. Kemudian Tahun 2007 PS. Produksi Ternak diganti menjadi PS. Peternakan dengan  Nomor SK Izin Operasional 57/DIKTI/Kep/2007.
Visi
Menjadi Program Studi Peternakan Sepuluh Terbaik di Indonesia pada 2025

Misi :
  1. Mengembangkan lembaga pendidikan tinggi di bidang peternakan yang efektif dan efisien.
  2. Mengembangkan program-program pendidikan di bidang peternakan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
  3. Mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mendorong proses inovasi IPTEKS untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  4. Membangun sinergi melalui kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak eksternal dari dalam dan luar negeri.Mengembangkan lembaga pendidikan tinggi di bidang peternakan yang efektif dan efisien.
Lulusan Jurusan Peternakan telah bekerja di berbagai sektor di berbagai provinsi, baik sebagai pegawai negeri maupun swasta diantaranya:
    • PNS di pemerintah pusat dan daerah;
    • Perusahaan peternakan (sapi potong, sapi perah, kambing/domba, ayam pedaging, ayam petelur);
    • di industri (pabrik) pakan ternak, industri pembibitan ternak, obat-obatan hewan;wirausaha, antara lain di bidang budidaya ternak, bisnis sarana peternakan, bisnis pengolahan hasil ternak;
    • industri perbankan;
    • dosen, guru, peneliti, LSM, dll.


Sumber : unila.ac.id

0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com