-->

Thursday, March 24, 2016

Langkah-langkah Perancangan Mesin atau Alat


TUGAS ARTIKEL PERANCANGAN MESIN




Oleh:
Kelompok 8
1.       Billi
2.      Yudi Haryono                              
3.      Ade Tya Apriyani       1314071028
4.      Aditya Hari Prabowo  1314071002
5.      Hendri Setiawan         1314071028
6.      Wisnu Bayu Wardana 1314071057






JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016














SYARAT DAN LANGKAH-LANGKAH PERANCANGAN ALAT

Perancangan (design) secara umum dapat didefinisikan sebagai formulasi suatu rencana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sehingga secara sederhana perancangan dapat diartikan sebagai kegiatan pemetaan dari ruang fungsional (tidak kelihatan/imajiner) kepada ruang fisik (kelihatan dan dapat diraba/dirasa) untuk memenuhi tujuan-tujuan akhir perancang secara spesifik atau obyektif.


Gambar 1.1 Definisi perancangan secara sederhana [2]

Dalam prosesnya, perancangan adalah kegiatan yang biasanya berulang-ulang (iterative) Kegiatan perancangan umumnya dimulai dengan didapatkannya persepsi tentang kebutuhan masyarakat, kemudian dijabarkan dan disusun dengan spesifik, selanjutnya dicari ide dan penuangan kreasi. Ide dan kreasi kemudian di analisis dan diuji. Kalau hasilnya sudah memenuhi kemudian akan dibuat prototipe. Kalau prototipe sudah dipilih yang terbaik selanjutnya dilempar ke pasaran. Pasar akan memberikan tanggapan apakah kebutuhan telah terpenuhi. Secara skematis kegiatan iterative ini di tunjukkan pada gambar 1.2.

Gambar 1. 2 Proses iteratif dalam perancangan[2]

Kegiatan perancangan dalam bidang teknik yang dilakukan oleh para ahli teknik (insinyur) selama ini telah mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia baik dalam bentuk peningkatan kesehatan fisik masyarakat, kemakmuran dalam hal materi dan memudahkan manusia untuk melakukan aktivitasnya. Hasil perancangan insinyur ini terdapat dalam berbagai bentuk produk dan jasa. Dengan demikian perancangan dalam bidang teknik atau engineering design selanjutnya dapat didefinisikan sebagai “Rangkaian kegiatan iterarif yang mengaplikasikan berbagai teknik dan prinsip-prinsip scientifik yang bertujuan untuk mendefinisikan peralatan, proses, atau sistem secara detail sehingga dapat direalisasikan[Norton]”.
Dari pengertian umum di atas maka mechanical design dapat diartikan sebagai perancangan “sesuatu” atau “sistem” dari “mechanical nature” seperti mesin, komponen, struktur, peralatan, instrumentasi, dan lain-lain. Dalam scope yang lebih spesifik machine design adalah kegiatan yang berhubungan dengan “penciptaan (creation)” machinery yang dapat melakukan fungsinya dengan baik, safe, dan andal.
Proses Perancangan Teknik

Beberapa pertanyaan yang sering muncul sebelum melakukan design antara lain adalah: bagaimana design dimulai ? apakah insinyur duduk dengan secarik kertas terus menggambarkan ide? faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan dalam design? dan juga bagaimana proses design berakhir ?
Skema proses engineering design yang lengkap ditunjukkan pada gambar 1.3. Proses dimulai dengan “identifikasi kebutuhan dan keputusan untuk melakukan sesuatu tentang kebutuhan itu”. Setelah melakukan iterasi berkali-kali, maka proses design akan berhenti pada detail design yang siap dipresentasikan untuk selanjutnya dibuat prototype, testing, dan pada akhirnya masuk proses produksi.
Identifikasi dan formulasi kebutuhan adalah kegiatan yang membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi. Akan tetapi tahap ini sering rancu dengan berbagai kondisi emosional manusia seperti uneasiness atau perasaan bahwa ada sesuatu salah. “Backgroud Research” sangat diperlukan untuk memberikan informasi dalam memahami dan mendefinisikan problem secara lengkap dan detail. Tahap ini kalau dilakukan dengan baik maka akan dapat menetapkan “tujuan (goal)” dari dari design.








Gambar 1.3 Tahapan proses design
Tahap Problem definition harus melibatkan semua spesifikasi yang berhubungan dengan “sistem” yang akan didesign. Spesifikasi tersebut adalah kuantitas input dan output, karakteristik dan dimensi serta ruangan yang diperlukan, dan semua kendala atau batasan design. Spesifikasi inilah yang akan menentukan biaya, jumlah yang akan dibuat, umur teknis yang diinginkan, kondisi operasi, dan keandalan machinary. Contoh spesifikasi adalah fungsi (kecepatan, temperatur operasi, tekanan), keamanan (kekuatan, defleksi, getaran) dan lain-lain. Sebagai contoh, untuk machine design, berbagai fungsi dan kendala yang harus dipertimbangkan ditunjukkan pada Gambar 1.4.







Gambar 1.4 Berbagai jenis kendala yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan mesin
Setelah problem didefinisikan dan seluruh spesifikasi ditetapkan maka tahap berikutnya adalah “Synthesis”. Dalam tahap ini semua kemungkinan alternatif solusi digali dan dipertimbangkan. Tahap ini sering juga disebut tahap “ideation and invention” dimana di-generate kemungkinan solusi secara kreatif sebanyak mungkin.
Alternatif-alternatif rancangan yang didapatkan, selanjutnya di “analisis dan optimasi” untuk menentukan apakah rancangan tersebut dapat memenuhi spesifikasi, dan performansi yang diinginkan, ditolak, atau perlu dimodifikasi. Tahap ini akan dapat menghasilkan hasil rancangan yang paling optimum untuk dipilih. Jika analisis menunjukkan bahwa tidak ada rancangan yang memenuhi spesifikasi dan performans yang diinginkan maka harus dilakukan iterasi. Hasil rancangan yang paling optimum dipilih dan selanjutnya dapat dilakukan “detailed design”. Dalam detailed design, dihasilkan gambar teknik yang lengkap, spesifikasi material, identifikasi vendor, spesifikasi manufacturing, dll.
Evaluasi merupakan salah satu tahapan penting dalam proses design secara keseluruhan. Tahap ini melibatkan pembuatan “prototype dan pengujian” yang dapat di lakukan di laboratorium. Hasil pengujian prototype inilah yang akan membuktikan apakah rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi dan performansi yang diinginkan. Dari tahap ini akan terjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sistem yang dirancang seperti misalnya : apakah semua spesifikasi yang diinginkan terpenuhi?, bagaimana tingkat keandalannya?, apakah dapat bersaing dengan produk sejenis?, apakah ekonomis untuk dibuat dan dipasarkan?, apakah mudah dalam perawatan?, dan lain-lain. Data-data hasil pengujian prototype dapat digunakan untuk iterasi berikutnya dalam penyempurnaan design.
Tahap terakhir adalah “presentation”. Hasil rancangan perlu dikomunikasikan dengan untuk proses selanjutnya seperti manufacturing, assembling dan sosialisasi. Komunikasi dapat dilakukan dalam tiga cara yaitu komunikasi secara tertulis, lisan, dan dalam bentuk grafik atau gambar. Dengan demikian insinyur harus menguasai ketiga tenik tersebut untuk dapat mempresentasikan rancangannya.
Case study : Perancangan Mesin
Dalam perancangan mesin berbagai parameter yang berpengaruh terhadap kualitas hasil rancangan. Contoh : untuk perancangan sebuah poros maka “kekuatan (strength) adalah merupakan parameter utama untuk menentukan dimensi dan geometri poros. Pertimbangan yang menyeluruh terhadap parameter-parameter tersebut harus dilakukan untuk menjamin bahwa mesin yang dirancang memenuhi fungsi dengan kualitas yang diinginkan. Secara tradisional hal ini biasanya ditentukan berdasarkan “sense” perancang. Tetapi evaluasi dan pertimbangan parameter secara ilmiah harus dilakukan untuk mencegah kegagalan design pada tahap-tahap selanjutnya. Parameter fundamental yang harus dipertimbangkan dalam perancangan mesin ditunjukkan pada gambar 1.5 dan dapat dijelaskan sebagai berikut :









Gambar 1.5 Fundamental machine design viewpoint
1.      Function and mechanism. Beberapa kemungkinan kombinasi mekanisme umumnya dapat memenuhi persyaratan fungsional. Pada tahap awal berbagai kemungkinan mekanisme harus dikembangkan dan diuji. Jika merancang mesin yang baru maka penelitian terhadap mekanisme lain yang sudah ada biasanya sangat membantu. Berarti perlu dilakukan studi literatur.
2.      Flow of Force. Untuk memvisualisasikan bagaimana gaya ditransmissikan melalui berbagai komponen pada sebuah mesin maka perlu digambar flow of force seperti ditunjukkan pada gambar 1.6. Diagram flow of force ini atau sering disebut line of force sangat membantu dalam evaluasi design. Contohnya : jika mesin beroperasi, jika balance secara statik maka line of force akan tertutup untuk seluruh sistem. Jika tidak balance maka berarti akan terjadi percepatan atau breakdown. 
3.     Balance (untuk gravitasi). Hanya gaya yang ditimbulkan oleh gravitasi yang tidak balance pada suatu mesin. Dalam design penentuan letak pusat gravitasi haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga mesin selalu dalam keadaan stabil (tidak mengalami overturn)
4.      Strength/material. Komponen umumnya mengalami beban (tarik, tekan, geser, bending, torsi). Dengan demikian faktor kekuatan dan pemilihan material adalah merupakan parameter dasar dalam percangan mesin. Semua komponen mesin harus mampu menahan beban-beban yang bekerja tanpa mengalami kegagalan.

5.      Structural Balance and Beauty. Faktor penampilan, sturktural balance, dan aesthetic adalah juga merupakan parameter dasar perancangan mesin. Hal ini terutama akan berkaitan dengan aspek ekonomi dan pemasaran produk yang dihasilkan.

3 comments:

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com