-->

Friday, October 23, 2015

Pengukuran Total Solids (TS)
PENGUKURAN TOTAL SOLIDS (TS)
(Laporan Praktikum Mata Kuliah Rekayasa Pengolahan Limbah)


Oleh:
Hendri Setiawan
1314071028













LABORATORIUM REKAYASA SUMBER DAYA AIR DAN LAHAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015



























I.                   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan air sebagai sumber air minum, mencuci, maupun untuk mandi. Dalam kandungannya air pasti ada partikel lain yang terkandung. Contohnya tanah maupun partikel lainnya. Berbicara tentang air limbah, maka banyak sekali kotoran yang terkandung dalam air tersebut baik dalam bentuk padatan maupun cairan.
Kualitas air dapat dilihat dari kasat mata sendiri. Jika air itu jernih maka dapat disimpulkan air itu sedikit mengandung limbah, tapi jika air itu keruh maka air itu banyak mengandung limbah baik dalam bentuk solid maupun cairan. Jika kita ambil contoh pada danau maupun sungai, jika airnya keruh maka sudah dipastikan banyak mengandung limbah solid maupun cairan. Hal itu dapat menyebabkan pendangkalan pada danau. Selain itu jika kita lihat pada suatu bendungan juga. Jika air bendungan keruh maka dapat dipastikan lama kelamaan akan terjadi pendangkalan. Kualitas air sangat ditentukan dari tingkat limbah yang terdapat dalam air. Oleh karena itu mahasiswa perlu melakukan praktikum pengukutan total solid untuk mengetahui kandungan solid dari air limbah.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar Total Solid dalam sampel air yang diteliti yaitu pada air limbah kolam.















II.                METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Rekyasa Pengolahan Limbah ini yang berjudul Pengukuran Total Solid dilakukan pada hari Jum’at, 9-12 Oktober 2015 pukul 09:30-11:10 WIB bertempat di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
2.2 Alat dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air limbah kolam.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah beaker glass, cawan, rubber bulb, Oven, timbangan analitik, penjepit, dan desikator.
2.3 Langkah Kerja
  1. Diambil cawan yang sudah dioven dan didinginkan didesikator selama 10 menit. Ditimbang cawan dengan timbangan analitik dan catat massanya. 
  2. Dimasukkan sampel limbah air kolam ke dalam cawan sebanyak 25 ml.
  3. Dioven sampel dicawan pada suhu kurang lebih 1050 selama 24 jam
  4. Diambil cawan dari oven dan didinginkan di desikator selama 10 menit . Ditimbang cawan + residu setelah dingin dan catat hasilnya.
  5. Dihitung dan bandingkan kadar total solid (TS) dengan rumus yang ada







III.             HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Dalam praktikum pengukuran Total Solids (TS) diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 1. Pengukuran Total Solids (TS)
No.
Pengukuran
Hasil
1.       
Berat cawan kosong (W1)
50,3873 gram
2.       
Berat cawan + residu (W2)
50,4009 gram

Diperoleh hasil Total Solid dengan volume sampel yaitu 25 ml.
Volume Sampel = 25 ml

Jadi, Total Solid yang terkandung adalah 544 mg/L.

3.2 Pembahasan
Dalam praktikum ini kita akan menghitung total solid pada limbah kolam dengan cara pengovenan dan pembaaran. Tentunya limbah yang kita pakai mengandung padatan yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari pengamatan. Pada praktikum


ini tentunya membutuhkan waktu yang lama, karena kita akan mendapatkan padatan akhir setelah semua cairan pada limbah menguap melalui pengovenan dan pembakaran.
Pada uji pertama limbah cawan yang akan digunakan dioven terlebih dahulu untuk mendapatkan kondisi yang kering dan steril. Setelah itu cawan didinginkan didesikator selama 10 menit dan kemudian ditimbang berat awalnya. Pada praktikum ini kita menggunakan volume sampel sebanyak 25 ml. Setelah itu sampel 25 ml dimasukkan ke dalam cawan. Seperti terlihat pada gambar disamping adalah proses memasukkan sampel ke cawan.
Setelah itu cawan yang berisi sampel dioven selama kurang lebih 24 jam pada suhu 1050 untuk mendapatkan total solid. Pengovenan harus sampai tidak ada cairan lagi pada cawan dan hanya tertinggal padatan saja. Terlihat pada gambar di samping pengovenan dilakukan secara bersamaan dengan semua praktikan.
Setelah pengovenan selesai cawan yang berisi padatan kering didinginkan didesikator selama 10 menit untuk memperoleh kondisi dingin. Setelah dingin cawan dibakar dengan tungku pembakar untuk mendapatkan kondisi yang benar-benar solid. Disamping ini adalah proses pembakaran. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Setelah selesai cawan didinginkan lagi dan ditimbang hasilnya.
Pada praktikum ini, setelah dihitung kandungan total solidnya sebanyak 544 mg/L. Hasil ini tidak terlalu banyak karena limbhnya tidak terlalu pekat.





IV.             KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
1.      Total solid yang didapat dari air limbah kolam kali ini adalah sebesar 544 mg/L.
2.      Proses mendapatkan total solid meliputi pengovenan dan pembakaran.
3.      Untuk total solid yang banyak dikarenakan limbahnya terlalu pekat sehingga mengandung banyak padatan.



DAFTAR PUSTAKA

Triyono, Sugeng. 2011. Modul Praktikum Rekayasa Pengelolaan Limbah .

       Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com