-->

Monday, October 26, 2015

PENGUKURAN TOTAL VOLATILE SOLIDS (TS) DAN TOTAL FIXED SOLIDS (TFS)
PENGUKURAN TOTAL VOLATILE SOLIDS (TS) DAN TOTAL FIXED SOLIDS (TFS)
(Laporan Praktikum Mata Kuliah Rekayasa Pengolahan Limbah)


Oleh:
Hendri Setiawan
1314071028













LABORATORIUM REKAYASA SUMBER DAYA AIR DAN LAHAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015








I.                   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam kesehariannya manusia berkutik pada limbah rumah tangga maupun industri. Oleh karena itu banyak terjadi pencemaran. Kandungan dari limbah tersebut kebanyakan dalam bentuk padatan.
Zat padat terlarut adalah jumlah nilai mineral, garam, logam, kation dan anion yang terlarut dalam air yang dinyatakan dalam mg/l. Zat padat tersuspensi bila berlebih akan meningkatkan kekeruhan air, sehingga menghambat penetrasi sinar matahari ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah, dalam hal ini untuk menurunkan kadar TS dari limbah buangannya (Annas, 2011).
Dari total solid yang terkandung di air limbah tentunya masih ada kandungan lain. Kandungan tersebut adalah Total Volatile Solid dan Total Fixed Solids. Kandungan tersebut sangat berpengaruh pada kandungan bahan organik dalam limbah tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan atau pengukuran TVS maupun TFS pada limbah kolam.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar Total Volatile Solid (TVS) dan Total Fixed Solid (TFS) limbah yang diamati












II.                METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Rekyasa Pengolahan Limbah ini yang berjudul Pengukuran Total Solid dilakukan pada hari Jum’at, 9-12 Oktober 2015 pukul 09:30-11:10 WIB bertempat di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
2.2 Alat dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air limbah kolam.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah rubber bulb, timbangan analitik, oven, beaker glass, desikator,cawan, tanur dan penjepit.
2.3 Langkah Kerja
-Disiapkan alat dan bahan yang digunakan. Dioven cawan pada suhu 1050C selama ± 1 jam dan diambil cawan dari oven dan didinginkan dalam desikator
-Ditimbang cawan kosong dengan timbangan analitik (W1). Diambil sampel limbah air kolam sebanyak 25 ml menggunakan rubber bulb. Diletakkan sampel tersebut ke dalam cawan yang telah ditimbang
-Dimasukkan cawan yang berisi limbah ke dalam oven selama ±24 jam. Dikeluarkan cawan tersebut dan didinginkan dalam desikator selama ± 10.menit.
-Ditimbang kembali cawan yang telah dingin dengan timbangan analitik (W2). Dihitung Total Solid air limbah (TS = W2-W1)
-Dimasukkan cawan residu ke dalam tanur atau muffle. Dibakar pada suhu 5500C selama ±15 menit.
-Dikeluarkan cawan dari tanur dan didinginkan dalam desikator. Ditimbang kembali cawan+abu dengan timbangan analitik (W3)
-Dihitung dan dibandingkan kadar TS, TVS, dan TFS



I.                   HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Dalam praktikum kali ini diperoleh data serta perhitungan sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel Hasil Pengukuran
No.
Pengukuran
Hasil
1
Berat cawan kosong (W1)
50,3873 gram
2
Berat cawan setelah dioven (W2)
50,4009 gram
3
Berat cawan setelah dibakar (W3)
50,3956 gram

Selain itu, diperoleh juga hasil perhitungan sebagai berikut.
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 

 
 332 mg/l + 212 mg/l
 544 mg/l
 544 mg/l
 544 mg/L544 mg/L


3.2  Pembahasan
Total Solids (TS) terdiri dari total volatile solid (TVS) dan total fixed solid (TFS). Total solid sendiri berasal dari kedua unsur tersebut. Pada praktikum kali ini nilai TVS yang dihasilkan adalah sebesar 212 mg/l dan TFS sebesar 332 mg/l. Dari nilai tersebut jika dijumlahkan akan menjadi nilai Total Solids yang terkandung dalam limbah.
Total Volatile Solid sendiri sebagai indikator tingkat biodegradibility suatu limbah, dan digunakan untuk memprediksi ketebalan sedimen. Total vilatil solid ini adalah kandungan paling kering dari total solid, karena telah melalui dua fase pengeringan yaitu pengovenan dan pembakaran. TVS didapat dari cawan yang dioven dikurangi cawan yang dibakar. Didapat hasil TVS sebesar 212 mg/L pada air limbah kolam kali ini. Semakin tinggi TVS maka semakin sulit memadat atau mengendap air limbah.
Pada pengukuran nilai TFS terlebih dahulu harus melalui proses pembakaran untuk mendapatkan abu yang dapat disebut dengan Total Fixed Solids atau TFS. Hasil ini didapat dari mengurangi cawan yang telah dibakar dengan berat cawan awal atau berat cawan kosong. Setelah itu akan didapat abu yang dinamakan Total Fixed Solids. Pada perhitungan kali ini didapat nilai 332 mg/L. Biasanya semakin banyak abu yang mengendap maka akan lebih mudah untuk proses pemadatan endapan.










II.                KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
1.      Total Solid (TS) suatu air limbah memiliki unsur total volatile solid (TVS) dan total fixed solid (TFS).
2.      Nilai TVS yang didapat adalah 212 mg/L.
3.      Nilai TFS pada limbah air kolam yang diamati adalah sebesar 332 mg/l.
4.      Kadar TS dari perhitungan TVS dan TFS kali ini adalah 544 mg/L.















DAFTAR PUSTAKA

Annas. 2011. Karakteristik Limbah Cair. www. nas-annas.blogspot.co.id. Diakses
            pada hari selasa, 13 Oktober 2015 pukul 13:00 WIB.

0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com