Motor Listrik
Motor Listrik
Oleh:
Hendri Setiawan
1314071028
Listrik dan Elektronika
TEP
Teknik Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
2014
Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Motor listrik yang umum digunakan di
dunia Industri
adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA.
Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter ), sedangkan motor listrik NEMA
berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horse
power (hp) maupun kiloWatt (kW). Motor
listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi yangdimilikinya,
sebagai standar diEU,pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga, sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan
dalam lingkungan EU,sebabmemboroskan bahan
bakar di pembangkit listrik dan
secara otomatis akan menimbulkan buangan karbon
yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan.
Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1,
ini adalah sebuah standar yang mengatur rotating equipment bertenaga listrik.
Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi hanya sebagian saja yang benar-benar mengikuti
arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan level efisiensi dari
EU.Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti
standar IEC dan EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak
terjual, banyak negara
berkembang menjadi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang
memboroskan keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap
tahunnya. Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP,
sebuah konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik
elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan
dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena banyak daya
diboroskan dalam pemakaian beban listrik. Sebagai contoh, dalam sebuah industri
rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sekitar 65-70% dari
total biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi
biaya overhead produksi, sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka
pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan.
Pengertian
Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik
dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci,
pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik
tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan
mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnit.
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan
tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat
berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Motor
listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerjanya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
Cara Kerja Motor Listrik
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor
secara umum sama. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya Jika
kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar
kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor,
penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu
kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok :
o
Beban
torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban
dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
o
Beban
dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal
dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
o
Beban
Dengan Energi Konstan adalahbeban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding
terbalik dengan kecepatan. Contoh: Peralatan mesin.
Dalam
memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam
tiga kelompok:
·
Beban torsi konstan, adalah beban dimana
permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun
torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors,
rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
·
Beban dengan torsi variabel, adalah
beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban
dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi
sebagai kwadrat kecepatan).
·
Beban dengan energi konstan, adalah
beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan
kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan
mesin.

Gambar 1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik.
Jenis Motor Listrik
Bagian
ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC
dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input,
konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan
dibawah ini.

Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik.
1. Motor DC/Arus Searah
Motor
DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas.
Gambar
3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:
·
Kutub medan.
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan
dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis
magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke
selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau
lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar
sebagai penyedia struktur medan.
·
Dinamo.
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo
yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban.
Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti
lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara
dan selatan dinamo.
·
Kommutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Gambar 3. Motor DC.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik: E = KΦN
Torsi: T = KΦIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N
= kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T
= torsi electromagnetik
Ia
= arus dinamo
K
= konstanta persamaan
Jenis-Jenis
Motor DC/Arus Searah
a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited,
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya
terpisah/separately excited.
b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor
shunt. Pada motor shunt, gulungan
medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A)
seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu total arus dalam jalur
merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

Gambar 4. Karakteristik Motor DC Shunt.

Gambar 4. Karakteristik Motor DC Shunt.
Berikut tentang kecepatan motor shunt
(E.T.E., 1997):
• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
• Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
• Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
c. Motor DC daya sendiri: motor seri.
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus
medan sama dengan arus dinamo.
Berikut tentang
kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics
Ltd, 2002):
·
Kecepatan dibatasi
pada 5000 RPM.
·
Harus
dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat
tanpa terkendali. Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan
torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist
(lihat Gambar 5).

Gambar 5. Karakteristik Motor DC Seri.
d. Motor DC Kompon/Gabungan.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor
seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan
secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan
dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang
bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni
persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50%
menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan
motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

Gambar 6. Karakteristik Motor DC Kompon.

Gambar 6. Karakteristik Motor DC Kompon.
2.
Motor AC/Arus Bolak-Balik
Motor
AC/arus bolak-balik
menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang
waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua buah bagian dasar listrik:
"stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan
dalam Gambar 7.
Stator
merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik
berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC
adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi
kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk
meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi
merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih
mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang
dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang
cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik
Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik
a. Motor sinkron.
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron
cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki
faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan
banyak listrik.
Komponen utama motor
sinkron adalah (Gambar 7):
a.
Rotor.
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin
sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal
ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki
magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi
tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
b.
Stator.
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang
dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan
sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003):
Ns = 120 f / P
Dimana:
f = frekwensi dari pasokan frekwensi
P= jumlah kutub

Gambar 7. Motor Sinkron.
c.
Motor
induksi. Motor induksi
merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri.
Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan
dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.
Komponen Motor induksi
memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):
a.
Rotor.
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
b.
Lingkaran
rotor yang memiliki gulungan tiga fase,
lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga
fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke
cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
c.
Stator.
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga
fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan
diberi spasi geometri sebesar 120 derajat
Klasifikasi motor induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
• Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
• Motor induksi tiga fase. Medan
magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor
tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau
gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan
sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis
ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan
grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Gambar 8. Motor Induksi.

Gambar 8. Motor Induksi.
Kecepatan motor induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut, Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor cincin geser/slip ring motor”.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran(Parekh, 2003):
% Slip = (Ns – Nb)/Ns x 100
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
Hubungan
antara beban, kecepatan dan torsi

Gambar 9. Grafik Torsi vs Kecepatan Motor Induksi
Gambar
9 menunjukan grafik torsi vs kecepatan motor induksi AC
tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):
·
Mulai menyala
ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torsi yang rendah (“pull-up
torque”).
·
Mencapai 80%
kecepatan penuh, torsi berada pada tingkat tertinggi (“pull-out torque”) dan
arus mulai turun.
·
Pada
kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol.
0 comments:
Post a Comment