-->

Friday, March 27, 2015

PEMOTONGAN BESI (Laporan Praktikum Mata Kuliah Perbengkelan)





PEMOTONGAN BESI
(Laporan Praktikum Mata Kuliah Perbengkelan)

Oleh:
Hendri Setiawan
1314071028

1.jpg

LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015



I.                   PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Besi sangat bermanfaat sebagai konstruksi yang kuat dari suatu rangka mesin maupun alat pertanian. Kenyataanya setiap alat dan mesin pertanian semuanya mengandung unsur besi sebagai penyusunnya. Tentunya dalam penyusunan besi terlebih dahulu diukur sesuai kebutuhan akan alat maupun mesin pertanian tersebut.
Alat pertanian yang terbuat dari besi pada umumnya bertahan lama dari pada dari bahan lainnya. Seperti Bajak, garu dan lainnya. Sudah jels bahwa besi sangat berguna bagi kehidupan manusia khususnya dibidang pertanian. Oleh karena itu, pada kegiatan praktikum kali ini kita akan melakukan pemotongan terhadap besi L yang kemudian nantinya akan digunakan untuk membuat alat pertanian.
1.2       Tujuan
a.       Mahasiswa mampu mengetahui cara memotong besi L.
b.      Mahasiswa mampu menggunakan alat pemotong besi listrik.
c.       Mahasiswa mengetahui teknik memotong besi.







II.                TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Prinsip Kerja Mesin Potong Kayu atau Logam
Benda kerja diam dan mesin bergerak vertikal maupun horizontal, dimana nantinya pisau pahat akan memotong benda tersebut. Bahan yang akan dipotong akan terpotong dengan mata pisau mesin dengan melepaskan logam dalam bentuk serpihan kecil dan sudut potong mata pisau harus tajam sehingga dihasilkan potongan yang baik (Aksara, 1984).
2.2       Mesin Potong Besi
Dalam mesin potong besi ini dapat memotong benda-benda yang terbuat dari besi dan benda-benda logam lainnya.
Adapun langkah-langkah untuk mengoperasikan mesin potong besi adalah sebagai berikut:
1.      Memasang benda seperti pipa bulat, besi kotak, plat besi, besi siku dan sebagainya ke Vise Plate kemudian menetekan dengan mengatur Vise Handle.
2.      Benda kerja yang panjang harus ditopang dengan balok kayu sebelum pemotongan berlangsung.
3.      Memasang kabel penghubung ke stop kontak dan memastikan kabel dalam keadaan normal, aman, tidak melilit dan tidak ketarik.
4.      Menghidupkan mesin dengan menekan dan menahan tombol Trigger, serta secara perlahan lengan pemotong diturunkan.
5.      Menyelesaikan pemotongan dengan baik dan melepaskan tombol Trigger setelah proses pemotongan selesai (Aksara, 1984).
2.3       Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain (Raffix, 2010).
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 – 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong (Alif, 2010).

2.4       Gergaji Tangan
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan (Raffix, 2010).
Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan agak berbahaya karena tepinya yang tajam. Bagian benda yang dipotong gergaji dapat terbang tanpa disadari dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit. Gergajit tangan adalah alat potong yang banyak digunakan pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel, karena fungsi alat ini adalah untuk menyiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja (Raffix, 2010).
Prinsip kerja dari gegaji tangan adalah langkah pemotongan kearah depan sedangkan langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja mengikir. Pekerjaan pemotongan dilakukan oleh dua daun mata gergaji yang mempunyai gigi-gigi pemotong. Dengan menggunakan gergaji tangan dapat dilakukan pekerjaan seperti memendekkan benda kerja, membuat alur/celah dan melakukan pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum benda kerja dikerjakan oleh peralatan lain.
2.5       Bagian-bagian Gergaji Tangan.
Adapun bagian-bagian dari gergaji tangan adalah:
1.      Bingkai/rangka, Bingkai gergaji kuat dan kokoh untuk memegang mata gergaji ketika dipasang dalam berbagai bentuk untuk melakukan suatu pekerjaan. Terdapat dua jenis bingkai, yaitu bingkai tetap dan bingkai tidak tetap. Bingkai tetap hanya dapat memegang mata gergaji yang sama panjangnya dengan bingkai. Sementara bingkai tidak tetap dapat digunakan untuk memasang mata gergaji yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda. tersebut.
2.      Pemegang, Pemegang gergaji terdiri dari berbagai jenis, seperti pemegang yang berbentuk lurus atau benbentul pistol. Pemilihan pemegang gergaji tergantung pada keinginan pemakai pada saat melakukan pekerjaan tertentu.
3.      Peregang/pengikat, Peregang adalah baut yang terdapat pada bingkai gergaji yang berfungsi untuk mengikat dan mengatur ketegangan mata gergaji pada saat dipasang pada bingkai.
4.      Daun mata gergaji, Pemilihan mata gergaji sangat penting untuk mengergaji sesuatu jenis logam dengan baik. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada saat memilih mata gergaji adalah:
a.       Bahan mata gergaji, Mata gergaji dibuat dari bahan seperti baja karbon tinggi, baja tahan panas, baja paduan tungsten dan baja paduan molibdenum. Pemilihan jenis mata gergaji tergantung pada kekerasan logam yang akan dipotong. Mata gergaji yang terbuat dari baja tahan panas lebih ekonomi dan tidak cepat haus jika dibandingkan dengan jenis yang lain.
b.      Kekerasan mata gergaji, Kebanyakkan mata gergaji dikeraskan keseluruhannya, tetapi untuk jenis mata gergaji lentur, hanya bagian giginya saja yang dikeraskan. Mata gergaji ini jarang patah dan dapat memotong bagian-bagian yang sukar dipotong.
c.       Ukuran mata gergaji, Panjang mata gergaji adalah antara 255 mm hingga 300 mm untuk gergaji besi tangan.
d.      Bentuk mata gigi, Bentuk mata gergaji adalah berselang seling kekiri dan kekanan. Tujuannya adalah supaya mata gergaji ini tidak terjepit pada saat memotong benda kerja dan juga untuk memberi ruang pada serbuk logam agar mudah keluar.
Ukuran mata gergaji diukur dari:
1.      Panjang
2.      Tebal
3.      Lebar
4.       Jarak atau bilangan gigi dalam satu inci
Panjang bilah mata gergaji tangan diukur dari jarak antara pusat lubang pada setiap ujungnya. Untuk bilah mata gergaji tangan yang biasa digunakan panjangnya ialah 250 mm dan 300 mm, lebarnya 13 mm dan 16 mm serta tebalnya adalah 0.63 mm dan 0.80 mm (Raffix, 2010).
2.6       Memilih daun gergaji
Pekerjaan pemotongan akan berhasil dengan baik apabila pemilhan alat potongnya yang benar, artinya sesuai dengan jenis bahan yang akan dipotong, sesuai dengan kecepatan pemotongan dan sesuai dengan sifat pemotongan. Untuk itu perlu adanya pedoman dalam pemilihan daun mata gergaji.
Di bawah ini diberikan pedoman sederhana, untuk membantu pemilhan daun gergaji agar dapat dihasilkan pemotongan yang baik.
1.      Bahan yang kan dipotong harus terlebih dahulu diketahui kekerasanya dan jenis bahan apa.
2.      Bahan yang akan dipotong terlebih dahulu harus ketahui bentuk profil dan besar ukurannya.
3.      Sifat pemotongan yang bagaimana yang harus dilakukan, apakah pemotongan dengan menggunakan cairan pendingin atau tidak.



III.             METODOLOGI

2.1       Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan Besi ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 20 Maret 2015 pukul 15:00 – 17:00 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2       Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu mesin gergaji besi listrik, gergaji besi manual, mesin gerinda, penggaris, spidol, tipe x, penjepit besi.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu besi L ukuran 6 m.
3.3       Diagram Alir     
Rounded Rectangle: Disiapkan besi dan alat yang digunakan untuk praktikumAdapun diagram alir praktikum kali ini yaitu:






 








IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1       Hasil
20150326_090809.jpg
Batang besi yang sudah dipotong namun belum dipotong bagian ujung yang ditunjuk oleh panah.

4.2       Pembahasan
4.2.1    Pengertian Besi
Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Oleh karena itu besi banyak digunakan untuk keperluan membuat alat dan mesin pertanian. Contoh alat dan mesin yang terbuat dari besi yaitu alat pengering, mesin perontok padi, dan lain-lain. Namu besi memiliki kelemahan yaitu mudah berkarat. Oleh karena itu besi akan dilapisi cat maupung penangkal atau penghambat korosi.
4.2.2    Langkah Praktikum
Pada praktikum kali ini kita akan melakukan pemotongan besi dengan ukuran 20 cm. Besi yang kita gunakan untuk praktikum kali ini adalah jenis besi siku yang memiliki ukuran 4 cm x 4 cm dengan panjang besi 6 m. Untuk praktikum kali ini kita akan memotong besi dengan ukuran panjang 20 cm. Nantinya besi dengan ukuran tersebut akan kita gabungkan atau sambungkan satu sama lain. Tapi untuk penyambungan akan kita lakukan pada prsktikum selanjutnya.
Praktikum dimulai dengan mengukur besi yang panjangnya 6 m lalu dibagi menjadi bagian-bagian pendek sepanjang asing-masing 20 cm. Setelah pengukuran selesai, siapkan alat untuk memotong besi yaitu gergaji besi listrik. Gergaji besi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar Gergaji Besi Listrik
Setelah gergaji disiapkan lalu dilakukan pemasangan besi ke gergaji dan kemudian di kunci dengan erat kegergaji agar pada saat pemotongan tidak bergerak atau nanti dapat menimbulkan kecelakaan pada orang yang memotong. Setelah siap alat dinyalakan lalu dipencet tombol untuk menghidupkan alat dan diarahkan kebawah memotong besi. Setelah pemotongan selesai dilakukan pemotongan terhadap sudut besi agar memudahkan penyambungan besi nantinya. Bagian yang dipotong pada besi dapat dilihat pada gambar di bawah ini yang ditunjuk oleh panah warna kuning.
Gambar Penampang Besi Siku
Pemotongan sudut besi dilakukan dengan dua alat yaitu gergaji besi manual dan mesin gerinda kecil. Untuk kerapihan pemotongan lebih rapi menggunakan gergaji manual, tetapi untuk kecepatan pemotongan akan lebih cepat jika menggunakan gerinda.
Setiap mahasiswa akan memotong besi dengan ukuran 20 cm sebanyak 2 batang. Lalu besi tersebut akan dipotong bagian pinggirnya membentuk segitiga untuk nantinya disambungkan dengan besi lainnya dan membentu sudut 900. Pemotongan besi ini bertujuan untuk mempermudah penyambungan antara besi satu dengan besi yang lainnya. Pemotongan besi tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Saat Memotong Besi
4.2.3    Hal-hal Yang Diperhatikan Saat Memotong Besi
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memotong besi dengan menggunakan gergaji besi listrik yaitu:
1.      Harus memakai penutup mata atau kaca mata las.
2.      Saat pemotongan sebaiknya memakai sarung tangan agar tidak terkena percikan api dari pemotongan besi.
3.      Sebaiknya memakai pakaian yang terbuat dari katun.
4.      Harus menggunakan sepatu tertutup (tidak boleh sandal).
5.      Posisi memotong harus berjarak dengan alat pemotong agar terhindar dari percikan api.
Pemotongan besi dengan gergaji manual dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar Gambar Pemotongan Dengan Gergaji Manual
Pemotongan semacam ini akan lebih rapi dan lebih memakan waktu lama. Selain itu juga memakan tenaga yang banyak untuk melakukannya. Dibandingkan dengan gerinda yang memakan tidak cukup banyak waktu, akan tetapi kerapihannya kurang. Gambar pemotongan dengan menggunakan gerinda dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Pemotongan Dengan Gerinda















V.                KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1.      Pemotongan besi siku menggunakan gergaji besi listrik, gerinda dan gergaji manual.
2.      Pemotongan dengan gergaji manual akan lebih rapi dibandingkan dengan gerinda.
3.      Pemotongan dengan gerinda akan lebih cepat dibandingkan menggunakan gergaji manual.
4.      Hal yang perlu diperhatikan saat memotong yaitu pemakaian kacamata las, pemekaian baju, sepatu, dan sarung tangan.












DAFTAR PUSTAKA


Alif, 2010. Alif Januar Aditama.blogspot.com. [Diakses pada hari rabu 25 Maret
2015]
Raffix, 2010. RaffixSyynd.wordpress.com. [Diakses pada hari rabu 25 Maret
2015]
 (Sumber: Bima Aksara, 1984, Teknik Pemesinan).

4 comments:

  1. keren gaaaannn,,,
    thanks gan info nya, sangat bermanfaat sekali,,,
    Daftar Harga dan Spesifikasi Mesin Terbaru

    ReplyDelete
  2. Bagus artikelnya, cuman akan lebih komplit kalo dicantumkam tipe-tipe potongan pada benda kerjanya. salam teknik 👊

    ReplyDelete

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com