-->

Monday, March 23, 2015

Prinsip Kerja Motor Bakar



PRINSIP KERJA MOTOR BAKAR
( Laporan Praktikum Motor Bakar dan Traktor Pertanian )


Oleh:

Kelompok V (Lima)
1.      Fanya Alfacia Arafat              1314071022
2.      Fery Yanto                              1314071025
3.      Galih Pratama                         1314071026
4.      Haposan Simorangkir              1314071027
5.      Hendri Setiawan                     1314071028




1.jpg




LABORATORIUM DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

I.          PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Dalam menjalankan roda pertanian tentunya kita membutuhkan suatu teknologi. Semua itu tentunya membutuhkan biaya yang cukup mahal. Namun, bagi para petani akan sulit untuk menjangkaunya sehingga mereka akan kesulitan menjalankan roda pertanian mereka. Jangankan mesin pertanian, alat-alat yang mendasar pun mereka masih ragu menggunakannya. Banyak alsintan impor dari China dan hal itu membuat petani hanya bias menjadi konsumen. Sementara itu belum tentu kualitas standarisasi alsintan impor lebih baik dibandingkan dengan alsintan lokal.
Motor bakar merupakan salah satu sumber tenaga penggerak yang  banyak dipakai di bidang pertanian. Motor bakar mempunyai peran penting di  bidang pertanian. Motor bakar banyak dipakai pada berbagai pemanfaatan, antara lain: traktor, pompa air, bengkel pertanian, gilingan padi / gabah /  beras, penggerak pada mesin-mesin pengolah hasil pertanian, sarana angkut di perkebunan untuk pengangkutan alat, bahan, dan hasil pertanian. Seperti namanya (motor bakar) menghasilkan kerja melalui proses pembakaran. Dalam proses pembakaran tersebut tentunya melalui prinsip atau langkah-langkah kerja motor bakar dalam menghasilkan energy untuk melakukan suatu pekerjaan misalnya traktor untuk membajak. Oleh sebab itu, praktikum kali ini kita akan melakukan pengenalan terhadap prinsi-prinsip kerja motor bakar 2 tak dan 4 tak dari motor bakar bensin maupun diesel.

2.1       Tujuan Praktikum
Untuk memahami prinsip kerja motor bakar dilihat dari tahapan proses atau langkah-langkah untuk menghasilkan daya kerja mekanis.





II.        TINJAUAN PUSTAKA

Motor bakar dalam bekerja dengan cara membakar bahan bakar dengan campuran udara dalam ruang bakar. Proses ini menghasikan kerja dan panas. Panas berlebih yang ditimbulkan dari proses ini dapat mengganggu kinerja mesin. Oleh karena itu motor bakar atau mesin memerlukan sebuah sistem pendingin untuk mencgah panas berlebih yang mungkin timbul. Selain dari proses  pembakaran, panas juga ditimbulkan oleh gesekan antara komponen-komponen mesin yang bergerak. Hal ini sesuai dengan hukum fisika, dimana energi gerak  pada benda yang bergesekan sebagian akan diubah menjadi panas (Carey,1968).
Pendinginan motor adalah usaha untuk menghindarkan kenaikan temperatur yang tinggi disebabkan oleh adanya pembakaran yang terjadi di dalam silinder, katup, dan bagian lainnya termasuk minyak pelumas yang seharusnya  berfungsi untuk melumasi bagian-bagian tersebut. Pendinginan juga berfungsi untuk mengontrol temperatur kerja pada beemacam-macam keadaan, kecepatan, muatan, dan kalau diperlukan membantu menaikkan temperatur motor dengan cepat jika temperatur terlalu rendah. Jika dilihat dari bahan pendingin,  pendinginan motor dibedakan atas dua macam, yaitu (Jama, 1979):
a.       Pendinginan air (pendinginan tidak lansung)
b.      Pendinginan udara (pendinginan langsung)
Motor-motor yang menggunakan udara sebagai pendinginnya, pada blok motornya tidak dilengkapi dengan celah-celah air (water jacket), tapi pada bagian luar blok motornya dilengkapi rusuk-rusuk pendingin. Pada pendinginan mesin secara langsung digunakan hembusan udara pada sirip-sirip pendingin mesin yang dibuat pada bagian silinder dan kepala silinder, sedangkan pada mesin yang menggunakan pendinginan tidak langsung digunakan air pendingin (Saleh, 1972).Untuk mengurangi bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh bagian-bagian yang bergesekan maka diperlukan adanya pelumasan yang sempurna. Dengan adanya pelumasan ini bagian-bagian yang bergesekan seperti metal-metal, roda-roda gigi, dan sebagainya tidak menjadi terlalu panas, sehingga tidak lekas menjadi aus (Saleh, 1972).
Motorbakar torak terbagi menjadi 2 jenis utama ialah motor bensin dan motor diesel. Perbedaan yang utama dari kedua jenis motor bakar torak tersebut ialah pada sistem penyalaannya. Pada motor bensin, bahan bakar dinyalakan dengan loncatan bunga api listrik. Pada motor diesel, penyalaan terjadi karena bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang silinder yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Proses pembakaran yang terjadi pada motor bensin sedikit berbeda dengan pada motor diesel. Karena penyalaannya terjadi dengan cara diberikannya percik api kepada campuran bahan bakar dan udara yang bertekanan dan bersuhu tinggi, maka proses pembakarannya berlangsung secara sangat cepat. Sedangkan pada motor diesel, proses penyalaan bahan bakar terjadi dengan cara disemprotkannya bahan bakar ke dalam ruang silinder berisi udara panas yang suhunya melebihi titik nyala bahan bakar tersebut. Dengan demikian ketika bahan bakar disemprotkan, bahan bakar tersebut akan bercampur dengan udara panas dan seketika terjadi penyalaan. Namun pembakaran seluruh bahan bakar tidak bisa berlangsung secara seketika karena proses penyemprotan bahan bakar memerlukan waktu yang relatif lama. Pada saat berlangsung penyemprotan bahan bakar tersebut, torak sudah bergerak menjauh dari TMA (Tasliman, 2001).
Proses pembakaran akan terjadi bila ada bahan bakar, ada oksigen, dan adanya suhu yang tinggi. Suhu yang tinggi tersebut harus mencapai titik bakar bahan bakar, walaupun suhu tinggi tetapi bila titik bakar tidak tercapai, maka tidak akan terjadi pembakaran. Pada motor bensin, suhu yang tinggi ditimbulkan oleh udara dan bahan bakar yang ditekan dalam silinder kemudian titik bakar dicapai dengan memercikkan bunga api listrik, sedang pada motor diesel suhu yang tinggi diakibatkan karena adanya udara yang dimampatkan dalam silinder sehingga titik bakar dapat dicapai dengan pemampatan udara ini (Munandar, 1979).







III.       METODOLOGI

3.1       Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Motor Bakar dan Traktor Pertanian dengan judul Prinsip Kerja Motor Bakar ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15  September 2014 pukul 15.00 – 16.40 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2       Alat dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Prinsip Kerja Motor Bakar yaitu buku atau kertas untuk mencatat Prinsip kerja atau langkah-langkah bekerjanya  motor bakar dan mesin traktor.

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu contoh mesin motor bakar bensin 2 tak dan 4 tak, serta motor bakar diesel.

3.3       Diagram Alir
Motor Bakar Bensin 2 tak
 




Motor Bakar Bensin 4 tak










 








Motor Bakar Diesel
 
































IV.       HASIL DAN PEMBAHSAN

4.1       Hasil
Adapun hasil dari pengamatan praktikum Prinsip Kerja Motor bakar adalah:
No
Motor Bakar
Mesin
Langkah
1
Bensin
2 tak
Motor bakar 2 tak memiliki proses kerja lebih simple yaitu hanya 2 kali langkah dan lebih boros dalam penggunaan bahan bakar
4 tak
Motor bakar 4 tak memilki proses kerja lebih panjang dibandingkan dengan 2 tak karena memiliki 4 langkah kerja untuk menghasilkan energy dan lebih irit penggunaan bahan bakarnya
2
Diesel
4 tak
Motor bakar 4 tak pada motor bakar diesel memiliki proses kerja sama dengan motor 4 tak bensin yaitu memilki proses kerja 4 langkah untuk menghasilkan energy dan lebih irit penggunaan bahan bakarnya

4.2       Pembahasan
Dalam praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap prinsip kerja motor bensin 2 tak, 4 tak dan motor diesel.
Motor bakar bensin 2 tak
Sepada motor dua tak adalah sepeda motor yang bermesin dua langkah, artinya dalam satu siklus kerja dibutuhkan dua langkah, yaitu langkah isap dan langkah buang. Dengan kata lain mesin 2 tak adalah mesin yang memiliki siklus kerja dua gerakan piston dalam satu kali putaran poros engkol.Titik tertinggi yang dicapai piston adalah titik mati atas (TMA). Dan titik terendah yang dicapai piston adalah titik mati bawah (TMB). Gerakan seher dari TMB ke TMA disebut satu langkah piston (stroke) atau sama dengan setengah putaran poros engkol.
1.      Langkah Isap (Up Ward Stroke)
Pada langkah isap piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Pada saat piston diposisi TMB, bahan bakar yang berada di bawah piston didorong dan keluar dari saluran pembilasan. Proses selanjutnya, bahan bakar yang keluar dari saluran pemblasan didorong piston sampai mencapai posoisi TMA. Pada saat hamper mencapai TMA, piston menutup saluran pembuangan dan saluran pembilasan. Akibatnya, saluran pemasukan bahan bakar terbuka yang menyebabkan bahan bakar secara otomatis masuk melalui saluran pemasukan di bawah piston. Bahan bakar yang telah ada disilinder ditekan naik oleh piston sampai mencapai posisi TMA. Tekanan di silinder meningkat, kemudian bunga api dari busi membakar bahan bakar dan udara menjadi letusan.
2.      Langkah Buang (Down Ward Stroke)
Letusan tersebut menghasilkan tenaga yang digunakan untuk mendorong piston bergerak turun dari TMA menuju TMB. Piston bergerak turun akan mendorong bahan bakar yang berada di bawah piston menuju saluran pembilasan. Saat piston bergerak turun saluran buang  dan saluran pembilasan dalam keadaan terbuka. Gas sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui saluran pembuangan menuju knalpot akibat desakan bahan bakar dan udara yang masuk dalam silinder melalui saluran pembilasan. Dengan terbuangnya gas sisa hasil pembakaran, kerja mesin 2 tak selesai untuk satu proses kerja (Siklus). Proses up ward stroke dan down ward stroke akan terus bekerja silih berganti.
Mesin motor 2 tak ini terkena boros ini dikarenakan bensin akan terbuang saat kompresi, karena bensin akan keluar pada saluran pembuangan. Karena bensin sudah masuk di ruang pembakaran dan pada saluran pembuangan sejajar dengan piston saat TMB, dan tidak ada katubnya.

Motor bakar bensin 4 tak

Disebut motor 4 tak karena ada 4 tahap dalam satu siklus kerjanya yaitu intake (penghisapan), Kompresi, Combustion (pembakaran), Exhaust (pembuangan). Jadi dalam satu kali proses ada 4 langkah gerakan piston dalam 2 kali putaran poros engkol.
Proses motor 4 tak:
1.      Intake (Penghisapan)
Piston pertaa kali berada di posisi TMA. Lalu piston menghisap bahan bakar yang sudah disetting/dicampur antara bensin dan udara di karburator. Piston lalu mundur menghisap bahan bakar. Untuk membuka, diperlukanklep atau valve inlet yang akan membuka pada saat piston turun/menghisap ke arah bawah. Pada proses ini dinamakan ekspansivitas pertama.
2.      Kompresi
Setelah piston menapai titik terbawah ditahapan intake, lalu valve intake tertutup, dan dilakukan proses kompresi. Yakni, bahan bakar yang sudah ada diruang bakar dimampatkan. Ruangan sudah tertutup rapat karena kedua valve (intake dan exhaust) tertutup. Proses ini terus berjalan sampai langkah berikut yakni meledakan busi.
3.      Combustion
Tahap berikut adalah busi pada titik tertentu akan meledak setelah piston bergerak mencapai TMA dan mundur beberapa derajat. Jadi, busi tidak meledak pada saat piston di titik paling atas (disebut titik 0 derajat), tetapi piston mundur dulu, baru meledak. Hal ini karena untuk menghindari adanya energi yang terbuang sia-sia karena pada saat piston dititik TMA, masih ada energi laten (yang tersimpan akibat dorongan proses kompresi).
Setelah pembakaran, piston akan turun akibat ledakan saat pembakaran. Turunnya piston tersebut bisa dinamakan ekspansivitas 2.
4.      Exhaut (Pembuangan)
Langkah terakhir ini dilakukan setelah pembakaran. Piston akibat pembakaran akan terdorong hingga titik yang paling bawah atau TMB. Setelah itu, piston akan mendorong ke depan dan klep exhaust membuka sementara klep intake tertutup. Oleh karena itu, maka gas buang akan terdorong masuk ke lubang Exhaust Port (atau kita bilang lubang sambungan ke knalpot). Dengan demikian, maka mesin bisa membuang semua sisa gas buang akibat pembakaran. Dan setelah bersih kembali, lalu akan masuk lagi mengulangi langkah ke 1 lagi.

Motor Bakar Diesel
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combution engine). Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi menjadi energi mekanis. Energi kimia didapat melalui proses reaksi kimia (Pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin diesel terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala.
Langkah kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut:
a)      Langkah Hisap/Pemasukan
Piston (torak) bergerak dari TMA ke TMB, katub masuk terbuka. Udara murni terhisap masuk kedalam silinder akibat terjadinya kevakuman dalam ruang silinder karena terjadi pembesaran volume ruang di atas torak (gerak dari TMA ke TMB). Langkah Hisap ini berhenti ketika langkah torak ini mencapai TMB.
b)     Langkah Kompresi
Poros engkol terus berputar, piston bergerak dari TMB ke TMA, kedua katub tertutup. Udara murni yang terhisap tadi terkompresi dalam ruang bakar (ruang silinder di atas torak). Karena terkompresi suhu dan tekanan udara tersebut naik hingga mencapai hingga 35 atm dengan temperatur 500-80000C (pada perbandingan kompresi 20:1).
c)      Langkah Usaha
Poros engkol masih terus berputar, beberapa derajar sebelum torak mencapai TMA di akhirlangkah kompresi, bahan bakar diinjeksi/disemprotkan ke dalam ruangan bakar. Karena suhu udara kompresi yang tinggi terjadilah pembakaran yang menghasilkan tekanan eksplosif yang mendorong piston bergerak dari TMA ke TMB. Kedua katub masih dalam keadaan tertutup. Gaya dorong ke bawah diteruskan oleh batang piston ke poros engkol untuk dirubah menjadi gerak putar. Gerak inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan beban (generator) melalui puli (pulley) dan sabuk penggerak (belt). Langkah usaha ini berhenti ketika katup buang mulai membuka beberapa derajat sebelum torak mencapai TMB.
d)     Langkah Buang
Poros engkol masih terus berputar, piston (torak) bergerak dari TMB ke TMA, katub buang terbuka. Gas sisa hasil pembakaran terdorong keluar dari ruang bakar (ruang silinder di atas torak) menuju udara luar melalui katub buang yang terbuka. Karena gas sisa tersebut masih bertekanan tinggi, maka diperlukan alat peredamnya. Karena itu saluran keluar motor diesel selalu dilengapi dengan knalpot (muffler).































V.        KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Motor dibedakan dari proses kerjanya yaitu motor 4 tak dan motor 2 tak. Sedangkan berdasarkan penyalaan bahan bakarnya motor juga dibedakan menjadi 2 yaitu motor bensin dan motor diesel.
2.      Motor bakar 4 memiliki prinsip dan langkah kerja yang lebih baik dan ramah lingkungan disbanding motor bakar 2 tak.
3.      Motor 4 tak ialah motor yang memiliki 4 langkah pada satu siklus pembakarannya yaitu intake (penghisapan), Kompresi, Combustion (pembakaran), Exhaust (Pembuangan).
4.      Motor 2 tak ialah motor yang mempunyai 2 langkah pada satu siklus pembakaran yaitu Isap (Up Ward Stroke) dan Buang (Down Ward Stroke).


















DAFTAR PUSTAKA

Carey, David. 1968. How It Work: The Locomotive. England : Ladybird Ltd.
Loughborough.
Jama, Jalius Drs. 1979. Motor Bensin . Jakarta : Balai aksara-Yudhistira.
Munandar, Aris. 1979. Motor Diesel Putaran Tinggi. Pradnya Paramita. Jakarta.
Saleh, Marie r.a. 1972. Teknik Pemeliharaan Mobil. Jakarta: Kanisius.
Tasliman. 2001. Naskah Ajar untuk Mata Kuliah MotorBakar dan Traktor.
http://syairpuisiku.wordpress.com/2008/09/18/motor-bakar-dan-traktor-pertanian/(Diakses pada tanggal 21 September 2014 pada pukul 13.30 WIB)

0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com