-->

Monday, March 23, 2015

sistem pembongkaran mesin pada motor bakar





SISTEM PEMBONGKARAN MESIN PADA MOTOR BAKAR
( Laporan Praktikum Motor Bakar dan Traktor Pertanian )


Oleh:

Kelompok V (Lima)
1.      Fanya Alfacia Arafat              1314071022
2.      Fery Yanto                              1314071025
3.      Galih Pratama                         1314071026
4.      Haposan Simorangkir              1314071027
5.      Hendri Setiawan                     1314071028




1.jpg


LABORATORIUM DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014


I.          PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Motor Diesel merupakan motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine), dimana motor bakar yang proses pembakarannya terletak didalam motor itu sendiri. Pembakaran pada motor diesel dihasilkan oleh adanya bahan bakar, udara bersih serta adanya panas. Di sini panas dihasilkan karena adanya tekanan yang dihasilkan oleh piston pada langkah kompresi di dalam silinder sehingga mampu meningkatkan suhu pada ruang bakar, maka bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya.
Motor Diesel umumnya mempunyai beberapa konstruksi utama diantaranya adalah torak, batang torak, poros engkol, katup, pompa bahan bakar bertekanan tinggi dan mekanisme penggerak lainnya. Daya yang dihasilkan Motor Diesel diperoleh melalui pembakaran bahan bakar yang terjadi didalam silinder. Hal ini menyebabkan gerakan translasi torak didalam silinder yang dihubungkan dengan poros engkol pada bantalannya melalui batang penghubung (Conneting Rod). Untuk menjamin performance kerjanya Motor Diesel setabil ada berbagai faktor yang harus diperhatikan, terutama parameter- parameter yang saling mempengaruhi, disamping tindakan pemeliharaan, perawatan ataupun perbaikan bila terjadi kerusakan pada bagian-bagian yang mengalami kerusakan. Dalam pengoperasiannya, sering kita jumpai perubahan daya motor yang dihasilkan, temperatur pembakaran, tekanan kompresi dan sebaginya, terutama pada motor-motor yang sudah lama dioperasikan.
Mesin Niigata type 8PA5L adalah jenis mesin yang diproduksi oleh NIIGATA DIESEL ENGINEERING CO., LTD. Mesin Niigata type 8PA5L didalamnya terdapat beberapa sistem, antara lain adalah sistem penggerak atau penghasil tenaga yaitu mesin (engine), sistem bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pendingin, sistem pengisian dan mengenai sistem kerja mesin (engine). Mesin Niigata type 8PA5L yang digunakan pada Kapal Caraka III- 9, mesin Niigata type 8PA5L merupakan salah satu jenis motor bakar torak. Mesin (engine) merupakan salah satu rangkaian komponen (sistem) yang sangat penting dalam sebuah kendaraan kapal, yaitu sebagai sistem yang mengubah panas yang dihasilkan dari proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar kemudian diubah menjadi kerja melalui mekanisme dengan gerak translasi lurus bolak-balik (reciprocal) menjadi gerak putar (rotasi). Motor dalam melakukan pengubahan tenaga panas menjadi tenaga penggerak ini dilakukan dalam mesin itu sendiri, sehingga disebut sebagai mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).

1.2              Tujuan
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah mahasiswa mampu mengenali bagian-bagian motor bakar diesel dari bagian eksternal sampai bagian internal.























II.        TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan Umum Motor Diesel

Motor bakar adalah alat yang berfungsi untuk mengkonversikan energi termal dari pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanis, dimana proses pembakaran berlangsung di dalam silinder mesin itu sendiri sehingga gas pembakaran bahan bakar yang terjadi langsung digunakan sebagai fluida kerja untuk melakukan kerja mekanis (Wardono, 2004).
Pencipta motor diesel adalah Rudolf Diesel, seorang jerman sekitar tahun 1819. Motor diesel adalah mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan suatu prinsip bahan bakar tersebut disemprotkan (diinjeksikan) kedalam silinder yang didalamnya sudah terdapat udara dengan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga bahan bakar tersebut secara spontan terbakar. Pada motor diesel, udara di dalam silinder dikompresikan hingga menjadi panas, bahan bakar diesel yang berbentuk kabut kemudian di semprotkan kedalam silinder – silinder (Arismunandar, 1997). Pada motor bensin, bahan bakar di atomisasikan, di campur dengan udara, dikompresikan dan kemudiaan di bakar dengan loncatan bunga api listrik. Pada motor diesel, bahan bakar di bakar oleh panas udara yang telah dikompresikan di dalam silinder. Untuk memenuhi kebutuhan pembakaran tersebut maka temperatur udara yang di kompresikan di dalam ruang bakar harus mencapai 500C (932F) atau lebih. Oleh karena itu, motor diesel perbandingan kompresinya di buat (15 : 1 – 22 : 1) lebih tinggi daripada mesin bensin ( 6 : 1 – 12 : 1) dan juga mesin diesel di buat dengan kontruksi yang jauh lebih kuat daripada motor bensin. Dibandingkan dengan motor bensin pada motor diesel mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut :
Keuntungan
a)      Motor diesel mempunyai efisiensi panas yang lebih besar. Hal ini berarti bahwa 
b)      penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis daripada motor bensin.
c)      Motor diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan elektrik igniter. Hal ini berarti bahwa kemungkinan kesulitan lebih kecil daripada motor bensin.
d)     Momen pada motor diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yang luas. Hal ini berarti bahwa motor diesel lebih fleksible dan lebih mudah di operasikan daripada motor bensin (hal inilah sebabnya motor diesel di gunakan pada kendaraan – kendaraan yang besar ).
Kerugian
a)      Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali mesin bensin. Hal ini berarti
b)      bahwa suara dan getaran motor diesel lebih besar.
c)      Tekanan pembakaranya yang lebih tinggi, maka motor diesel harus di buat dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang sangat kuat. Hal ini berarti bahwa untuk daya kuda yang sama, motor diesel jauh lebih berat daripada motor bensin dan biaya pembuatanya-pun menjadi lebih mahal.
d)     Motor diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi. Dan ini berarti bahwa harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan yang lebih cermat di banding dengan motor bensin.
e)      Motor diesel mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Oleh karna iti, motor diesel memerlukan alat pemutar seperti motor starter dan baterai yang berkapasitas lebih besar (Boentarto, 2000).
Prinsip Kerja Motor Diesel
-          Langkah Hisap (Intake Stroke)
Pada langkah hisap, udara di masukkan ke dalam silinder. Piston membentuk kepacuman di dalam cilinder seperti pada motor bensin, piston bergerak ke bawah dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), terjadinya kevacuman ini menyebabkan katup hisap terbuka dan memungkinkan udara segar masuk kedalam cilinder. Katup buang tertutup selama langkah hisap.
-          Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Pada langkah kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA). Pada saat ini kedua katup tertutup. Udara yang dihisap selama langkah hisap ditekan sampai tekananya naik sekitar 30 kg / cm2 (427 psi, 2,942 kpa) dengan temperatur sekitar 500 – 800C (932 – 1472 F).
-          Langkah Usaha (Combustion Stroke)
Udara yang terdapat didalam cilinder di dorong keruang bakar pendahuluan (precombustion chamber) yang terdapat pada bagian atas masing – masing ruang bakar. Pada akhir langkah pembakaran, ignition nozzle terbuka dan menyemprotkan kabut bahan bakar kedalam ruang bakar pendahuluan dan campuran udara – bahan bakar selanjutnya terbakar oleh panas yang di bangkitkan oleh tekanan. Panas dan tekanan keduanya naik secara mendadak dan bahan bakar yang tersisa pada ruang bakar pendahuluan ditekan ke ruang bakar utama di atas piston. Kejadian ini menyebabkan bahan bakar terurai menjadi partikel – partikel kecil dan bercampur dengan udara pada ruang bakar utama (main combustion) dan terbakar dengan cepat. Energi pembakaran mengekspansikan gas dengan sangat cepat dan piston terdorong kebawah. Gaya yang mendorong piston ke bawah di teruskan kebatang piston dan poros engkol dan di rubah menjadi gerak putar untuk memberi tenaga pada motor.
-          Langkah Buang (Exhaust Stroke)
Pada saat piston menuju titik mati bawah,katup buang terbuka dan gas pembakaran di keluarkan melalui katup buang pada saat piston bergerak ke atas lagi.Gas akan terbuang habis pada saat piston mencapai titik mati atas,dan setelah itu proses dimulai lagi dengan langkah hisap.Selama motor menyelesaikan empat langkah(hisap,kompresi, pembakaran dan buang), poros engkol berputar dua kali dan menghasilkan satu tenaga.Ini disebut dengan siklus diesel (Permana, 1999).


III.       METODOLOGI

3.1       Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Motor Bakar dan Traktor Pertanian dengan judul Sistem Pembongkaran Mesin pada Motor Bakar ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 Oktober 2014 pukul 15.00 – 16.40 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2       Alat dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Sistem Pembongkaran Mesin Pada Motor Bakar yaitu buku atau kertas untuk mencatat komponen-komponen pada motor bakar diesel.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu contoh mesin motor bakar diesel.

3.3       Diagram Alir
 
















IV.       HASIL DAN PEMBAHSAN

3.1       Hasil
Adapun hasil yang dapat dinilai dari raktikum ini adalah sebagai berikut:
No
Praktikum
Paramater Penilaian
1
Pembongkaran Mesin Diesel
Kekompakan Tim
Ketelitian
Daya Ingat
Ketepatan waktu

3.2       Pembahasan
Pembahasan Praktikum
1.      Kekompakan Tim
Kekompakan adalah suatu kerjasama membentuk suatu tujuan yang diharapkan dalam sebuah tim. Untuk kekompakan tim dalam pembongkaran sistem mesin motor bakar sangat diperlukan, karena akan mempengaruhi hasil dari mesin itu sendiri. Jika suatu tim dalam melakukan suatu kegiatan atau praktikum tidak menyertakan suatu kekompakan maka kegiatan tersebut tidak akan berjalan dengan sempurna. Faktor-faktor penyebab hilangnya kekompakan tim:
-          Keegoisan pada masing-masing orang dalam suatu tim
-          Kurangnya koordinasi antar sesame orang
-          Tidak adanya susunan kegiatan
2.      Ketelitian Pembongkaran dan Pemasangan
Ketelitian merupakan suatu pekerjaan atau analisis terhadap kegiatan yang sukar untuk dilakukan. Ketelitian meliputi pengamatan terhadap proses dan hasil kegiatan. Pada praktikum ini kita perlu teliti dalam pemasangan komponen, karena jika tidak teliti maka mesin akan rusak dan tidak dapat berfungsi lagi.
3.      Daya Ingat Komponen Mesin
Daya ingat dibutuhkan pada praktikum kali karena terlalu banyaknya komponen mesin diesel yang dibongkar. Pada praktikum ini aplikasi daya ingat terjadi pada tempat komponen dipasangkan kembali ketempat asal. Jika salah satu komponen tidak terpasang atau salah memasang maka mesin akan rusak dan tidak dapat berfungsi lagi.
4.      Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu sangat dibutuhkan pada system perbengkelan. Contohnya pada praktikum kali ini jika waktu yang kita butuhkan tidak cukup untuk kita bekerja, berarti dalam hal ini kita kurang tepat waktu. Apalagi ditambah dalam system kuliah waktu yang diberikan sangatlah sedikit. Untuk itu kita perlu Ketepatan dan kerja tim yang baik agar pembongkaran dan pemasangan mesin diesel tepat pada waktu yang diberikan.
Komponen-komponen Mesin Diesel
-Tangki (Fuel Tank)
Tangki atau Fuel tank ini biasanya terletak pada paling atas bagian mesin. Alat ini berfungsi untuk tempat bahan bakar mesin. Kapasitas dari tangki ini bermacam-macam.
-Tutup Tangki
Tutup tangki berfungsi untuk menutup tangki agar bahan bakar yang terdapat di dalamnya tidak keluar atau tumpah ke lingkungan.

-Gir
Gir berfungsi untuk penghubung antara hasil kerja pestin ke bagian mesin yang system kerjanya berputar.




-
-Kunci Sok
Kunci sok adalah kunci tiga lekukan pada pemegangnya. Kunci ini memiliki mata kunci bermacam-macam. Kunci ini mudah untuk digunakan karena tidak hanya pada satu sisi penggunaan.


-Bagian dalam tempat piston
Bagian ini terdapat di dalam mesin yaitu tempat piston berada. Pada saat praktikum kebetulan piston tidak ada, jadi penampangnya tidak lengkap.



-Saluran Bahan Bakar
Bagian ini adalah saluran bahan bakar. Saluran ini menghubungkan antara bahan bakar dari tangki ke piston.


-Roda Besi
Bagian ini berfungsi untuk menghubungkan putaran yang dihasilkan piston ke bagian yang membutuhkan kerja putaran.


-Pnutup Roda Besi
Bagian ini berfungsi untuk menutup bagian yang berputar agar tidak terhalang oleh gangguan dari luar.



-Penutup Gir
Bagian ini berfungsi untuk menutup gir yang terhubung dengan piston agar terhindar dari halangan atau gesekan dari luar.

-Baut
Bagian ini adalah baut yang berfungsi untuk menyambungkan sntsrs komponen satu dengan komponen lainnya.


-
Bagian ini adalah bagian dari roda besi yang barputar. Bagian ini untuk melilitkan gelang karet yang digunakan sebagai rantai.

-Bagian keseluruhan
Bagian awal dari pembongkaran mesin diesel. Terdapatkomponen-komponen luar yang terlindungi oleh penutupnya.



-
Bagian ini yang menghubungkan piston dengan pembuangan/knalpot.



-Roda
Bagian ini adalah roda besi yang telah terlepas dari tempatnya. Roda ini fungsinya untuk menghubungkan putaran yang dihasilkan piston ke bagian yang membutuhkan.


-Tutup lubang oli
Bagian ini adalah tutup yang menutupu lubang tempat dimasukkannya oli.




-Lubang tempat piston
Bagian ini adalah tempat piston. Piston sendiri terdapat di dalamnya dan pada bagian ini adalah saluran pembuangan/knalpot juga.

-Tutup tempat oli
Bagian ini adalah ring/tutup tempat oli. Oli masuk lewat lubang kecil yang terdapat di bawahnya.

-
Bagian luar antara roda besi dengan saluran pembuangan asap/knalpot yang terhubung dengan knalpot langsung.



Tata Cara Pembongkaran
Pembongkaran dilakukan secara bertim. Pada kesempatan praktikum ini dilakukan oleh dua tim. Pembongkaran awal dilakukan pada komponen-komponen luar yaitu seperti tutup, baut, dll. Kemudian dilakukan pemcopotan terhadap tangki dan komponen yang mudah untuk di copot dari tempatnya, seperti knelpot, saringan udara, dll. Setelah komponen luar tercopot maka tinggal bagian dalam yang harus di copot dan ini memerlukan ketelitian yang baik. Setelah semuanya terbongkar maka dilakukan pengamatan terhadap masing-masing komponen mesin. Setelah itu dilakukan lagi pemasangan sesuai tempat asal yang dalam hal ini butuh daya ingat dan ketelitian juga.















V.        KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kita tarik padak praktikum kali nini adalah:
1.      Komponen setiap mesin diesel adalah sama tetapi hanya bentuknya berbeda.
2.      Parameter yang dinilai dari praktikum ini adalah kekompakan tim, ketelitian, daya ingat, dan ketepatan waktu unuk menyelesaikan.
3.      Bagian-bagian utama mesin diesel adalah silinder haed, blok motor, silinder, karter motor, manifold.
4.      Pembingkaran dilakukan secara berurutan dari komponen luar ke dalam.






















DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Wiranto. Tsuda, Koichi. 1997. Motor Diesel Putaran Tinggi.
Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Boentarto, 2000. Mengatasi Kerusakan Mesin Desel. Jakarta : Puspa Swara.
Niiga Engineering. Engine Instruction Manual Niigata Type PA5 – 255. Tokyo Japan.
Permana, Danu. 1999. Merawat dan Memperbaiki Mobil Diesel. Jakarta. Puspa
Swara.
Wardono, 2004. Motor Pembakaran Dalam. Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya-ITS.





0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com