sistem pendinginan pada motor bakar
SISTEM
PENDINGINAN PADA MOTOR BAKAR
(
Laporan Praktikum Motor Bakar dan Traktor Pertanian )
Oleh:
Kelompok
V (Lima)
1. Fanya
Alfacia Arafat 1314071022
2. Fery
Yanto 1314071025
3. Galih
Pratama 1314071026
4. Haposan
Simorangkir 1314071027
5. Hendri
Setiawan 1314071028

LABORATORIUM
DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2014
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Motor bakar merupakan
sumber penggerak yang sering dipakai di bidang pertanian. Motor bakar yang
sering digunakan untuk pertanian antara lain seperti traktor, dan traktor
tangan. Contoh pemanfaatan motor bakar pada pertanian yaitu sebagai alat untuk
membajak. Motor bakar tentunya terdapat mesin di dalamnya. Dan motor bakar
tersebut tidak bisa dipakai secara terus menerus. Karena apabila motor bakar
bekerja terus menerus maka akan menyebabkan mesinnya panas, menyebabkan
keausan, motor kehilangan daya dan juga menyebabkan mesin akan cepet rusak
bahkan dapat terbakar. Oleh karena itu mesin biasanya dilengkapi dengan sistem pendinginan, untuk mengawetkan
mesin motor serta melancarkan ataupun menstabilkan kerja motor.
Motor bakar dalam
penggunaannya mengubah bahan bakar kimia menjadi energi panas dan energi gerak.
Dalam pengubahan bahan bakar menjadi energi tentunya mesin akan semakin panas
karena adanya pengubahan energi dari bahan bakar. Oleh karena itu, diperlukan
pendinginan untuk dapat mengurangi panas mesin dan mesin dapat bekerja dengan lancar.
Pendinginan ini digunakan untuk dapat memperlancar dan menstabilkan kerja
mesin.
Praktikum
kali ini akan membahas tentang sistem pendinginan pada motor bakar. Disini akan
dipelajari mekanisme kerja dari sistem pendinginan pada motor bakar.
2.1 Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mempelajari mekanisme kerja sistem pendinginan pada motor bakar.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Motor bakar dalam bekerja dengan cara membakar bahan bakar
dengan campuran udara dalam ruang bakar. Proses ini menghasikan kerja dan
panas. Panas berlebih yang ditimbulkan dari proses ini dapat mengganggu kinerja
mesin. Oleh karena itu motor bakar atau mesin memerlukan sebuah sistem pendingin
untuk mencgah panas berlebih yang mungkin timbul. Selain dari proses
pembakaran, panas juga ditimbulkan oleh gesekan antara komponen-komponen
mesin yang bergerak. Hal ini sesuai dengan hukum fisika, dimana energi gerak
pada benda yang bergesekan sebagian akan diubah menjadi panas
(Carey,1968).
Pendinginan adalah
proses pengambilan panas dari suatu benda sehingga suhunya lebih rendah dari
sekelilingnya. Bila medium pendingin mengadakan kontak dengan benda lain,
misalnya bahan makanan, maka akan terjadi perpindahan panas (energi) dari bahan
makanan tersebut ke medium pendingin tadi sampai keduanya akan mempunyai suhu
yang sama atau hampir sama, sedangkan pembekuan adalah perpindahan panas dari
pusat bahan menuju permukaan bahan secara konduksi dan terjadinya perpindahan
panas dari permukaan bahan menuju ke lingkungan luar hingga tercapainya
kesetimbangan suhu antara bahan dan lingkungan luar (Heldman, 2001).
Menurut Suyitno
(1988), pendinginan diartikan sebagai pengambilan panas dari suatu ruang atau
benda-benda dan mempertahankan sehingga suhunya lebih rendah daripada
lingkungan di sekelilingnya. Untuk bahan pendinginan adalah penempatan suatu
produk pangan pada suhu rendah, namun masih di atas titik beku air,yaitu antara
-2 oC- 15o C.
Proses pendinginan terjadi
berdasarkan hukum termodinamika yang kedua, yaitu energi dapat dipindahkan dari
benda berenergi tinggi ke yang berenergi rendah. Untuk bahan makanan,
pendinginan dapat dikerjakan menggunakan es atau menggunakan pemdimginana
mekanis. Keuntungan menggunakan es untuk pendinginan ialah tidak terjadi defikasi
seperti yang terjadi pada pendinginan mekanik (Adnan, 1996).
Pendinginan motor adalah usaha untuk menghindarkan kenaikan
temperatur yang tinggi disebabkan oleh adanya pembakaran yang terjadi di dalam
silinder, katup, dan bagian lainnya termasuk minyak pelumas yang seharusnya
berfungsi untuk melumasi bagian-bagian tersebut. Pendinginan juga
berfungsi untuk mengontrol temperatur kerja pada beemacam-macam keadaan,
kecepatan, muatan, dan kalau diperlukan membantu menaikkan temperatur motor
dengan cepat jika temperatur terlalu rendah. Jika dilihat dari bahan pendingin,
pendinginan motor dibedakan atas dua macam, yaitu (Jama, 1979):
a.
Pendinginan
air (pendinginan tidak lansung)
b.
Pendinginan
udara (pendinginan langsung)
Motor-motor yang menggunakan udara sebagai pendinginnya,
pada blok motornya tidak dilengkapi dengan celah-celah air (water jacket), tapi
pada bagian luar blok motornya dilengkapi rusuk-rusuk pendingin. Pada
pendinginan mesin secara langsung digunakan hembusan udara pada sirip-sirip
pendingin mesin yang dibuat pada bagian silinder dan kepala silinder, sedangkan
pada mesin yang menggunakan pendinginan tidak langsung digunakan air pendingin
(Saleh, 1972). Untuk mengurangi bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh
bagian-bagian yang bergesekan maka diperlukan adanya pelumasan yang sempurna.
Dengan adanya pelumasan ini bagian-bagian yang bergesekan seperti metal-metal,
roda-roda gigi, dan sebagainya tidak menjadi terlalu panas, sehingga tidak
lekas menjadi aus (Saleh, 1972).
Untuk mendinginkan
mesin diperlukan sistem pendinginan. Sistem pendingin mesin dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1.
Pendingin udara. Sistem ini menggunakan
sirip-sirip pendingin, shrouds atau cover, dan kadang dilengkapi dengan
kipas untuk membuang panas yang dihasilkan proses pembakaran bahan bakar.
2.
Pendingin cair umumnya menggunakan air yang
disirkulasikan pada water jacket (mantel air) yang berada disekeliling
bagian yang didinginkan, seperti silinder, katup, blok mesin, dan bagian
penting mesin lainnya. (Jacobs dan Harrel,1983)
Komponen utama dalam
sistem ini adalah :
·
Radiator berfungsi untuk melepaskan
panas.
·
Saluran berupa pipa (tube) atau selang
karet (hose).
·
Pompa berfungsi untuk sirkulasi air
dalam sistem.
·
Thermostat berfungsi untuk menutup atau
membuka jalur sirkulasi.
·
Kipas berfungsi untuk membantu pelepasan
panas pada radiator.
(http://id.wikipedia.org)
Menurut Safrizal
(2011), syarat-syarat refrigerant antara lain tidak meracun dan tidak
membau merangsang, tidak dapat terbakar atau meledak bila tercampur dengan
udara, pelumas dan sebagainya, tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam
yang dipakai pada sistem mesin pendingin, bila terjadi kebocoran mudah di cari,
mempunyai titik didih dan kondensasi yang rendah, mempunyai susunan kimia yang
stabil,tidak terurai setiap kali dimanfaatkan, diembunkan dan diuapkan,
perbedaan antara tekanan penguapan dan tekanan penguapan (kondensasi) harus
sekecil mungkin, mempunyai panas laten penguapan yang besar, agar panas yang
diserap evaporator yang sebesar-besarnya, tidak merusak tubuh manusia,
konduktivitas thermal yang tinggi, visikositas dalam fase cair maupun fase gas
rendah agar tahanan aliran refrigerant dalam pipa sekecil mungkin,
konstanta dielektrika dari refrigerant yang kecil, tahanan lisrik yang
besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik, dan
harganya tidak terlalu mahal dan mudah diperoleh.
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan
Tempat
Praktikum mata kuliah Motor Bakar dan Traktor Pertanian
dengan judul Sistem Pendinginan Pada Motor Bakar ini dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 29 September 2014 pukul
15.00 – 16.40 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2 Alat
dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Sistem Pendinginan Pada Motor Bakar yaitu buku atau
kertas untuk mencatat komponen-komponen
dan sistem pendinginan pada motor bakar.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu contoh mesin motor bakar bensin 2
tak dan 4 tak, serta
motor bakar diesel.
3.3 Diagram
Alir
Sistem Pendinginan
![]() |
IV. HASIL
DAN PEMBAHSAN
3.1 Hasil
Adapun
hasil praktikum kali ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
No
|
Sistem
|
Macam-macam
|
1
|
Pendinginan
|
1. Sistem Pendinginan Udara Silinder Mesin Dengan
Sirip Pendingin
|
2. Sistem Pendinginan Air
|
||
3. Sistem Pendingin Oli
|
3.2 Pembahasan
Gambar
1. Contoh Sistem Pendinginan
Pengertian Sistem Pendinginan
Sistem Pendinginan Air adalah suatu
sistem pendinginan yang digunakan untuk menyerap panas yang dihasilkan dari
panas pembakaran pada ruang bakar, dengan media air yang disirkulasi oleh
pompa. Sistem Pendinginan Mesin berfungsi untuk mengurangi keausan komponen-komponen
mesin melalui penyerapan panas agar tidak terjadi over heating (panas
berlebihan). karena over heating dapat mengakibatkan pemuaian serta tingkat
gesekan yang lebih besar. Macam-macam sistem pendinginan berdasarkan prinsip
kerjaya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, misalnya pendingin udara,
pendinginan dengan air dan pendingin lain. Sistem pendingin
berfungsi untuk mendinginkan temperatur mesin dan juga menjaga temperatur mesin
agar selalu berada pada temperatur kerja mesin.
Sistem pendingin mesin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendinginan oleh
saluran udara, air, dan oli mesin (disamping seagai pelumas, oli mesin juga
mendinginkan komponen-komponen mesin yang bergasekan). Khusus
untuk sistem pendinginan udara (air cooled engine), panas diambil
langsung oleh udara melalui sirip-sirip pendingin. Letak sirip-sirip ini, berada disekitar silinder dan
kepala silinder. Dan konstruksi mesin dengan pendingin udara lebih sederhana
dari pada konstruksi mesin yang menggunakan pendingin air.
Komponen
Sistem Pendinginan

1.
Radiator berfungsi untuk
menampung dan mendinginkan cairmman pendingin yang telah menjadi panas setelah
menyerap panas dari komponen komponen mesin.
Radiator terdiri dari tangki atas dan bawah yang dihubungkan dengan pipa yang
berfungsi untuk mengalirkan sekaligus mendinginkan air pendingin.
2.

Tutup
radiator memiliki dua fungsi, fungsi yang pertama adalah untuk menaikkan titik
didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi
panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar,
sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mempertahankan air pendingin di dalam
sistem agar tetap penuh walaupun mesin dalam keadaan dingin atau panas. Untuk
mewujudkan fungsi tersebut, maka pada tutup radiator dilengkapi dengan relief
valve dan vacuum valve.


3.
Thermostat
berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja mesin pada saat mesin masih
dingin dan juga berfungsi untuk mempertahankan mesin selalu pada suhu kerjanya
(antara 80-90 derajat celcius). Thermostat biasanya dipasang antara radiator
dan sirkuit pendingin (silinder block dan silinder heat). Thermostat bekerja
seperti katup otomatis yang bekerja berdasarkan panas, dimana pada waktu dingin
katup akan menutup dan pada waktu panas katup akan membuka.

4.
Kipas pendingin. Radiator didinginkan
oleh aliran udara luar yang mengalir melewati sirip-siripnya. Pada saat
kendaraan berhenti aliran udara tidak akan cukkup untuk mendinginkan radiator.
Untuk mengatasi hal ini maka dibelakang radiator dipasang kipas pendingin untuk
membantu agar aliran udara selalu cukup untuk mendinginkan radiator. Ada 2
jenis kipas yang sering digunakan pada kendaraan yaitu kipas yang digerakan
oleh motor listrik dan kipas manual yang digerakan oleh poros engkol mesin itu sendiri
melalui talli kipas/V-belt.
5. Tangki
Cadangan. Reservoir Tank atau tangki cadangan dihubungkan ke radiator melaui
selang overflow. Reservoir Tank ini berfungsi untuk menjaga agar volume air
pendingin selalu stabil.
6.
Pompa Air (Water Pump):
Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat perbedaan
tekanan antara saluran hisap dengan saluran tekan yang terdapat pada pompa. Pompa yang digunakan
umumnya adalah type sentrifugal. Pompa ini digerakan oleh poros engkel melalui
tali kipas atau v-belt

7. Selang
radiator berfungsi sebagai penghubung antara radiator dan blok mesin. Ada dua slang di
radiator, Upper hose berfungsi mengalirkan air panas dari mesin ke radiator.
Sedangkan lower hose untuk menyalurkan air yang sudah didinginkan kembali ke
mesin.
8. Water
jacket berfungsi sebagai saluran-saluran tempat air mengalir di blok mesin ini
dinamakan water jacket.
Cara Kerja Sistem Pendinginan
Air
pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu.
Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator
setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang
panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan
ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk
mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.
Macam-Macam
Sistem Pendinginan
Ø Pendinginan
Udara Silinder Mesin Dengan Sirip Pendingin
Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan
sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip
pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas bidang singgung antara mesin
dengan udara sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat. Sebagian
dilengkapi dengan kipas (kipas eletkris atau mekanis) untuk
mengalirkan udara melalui sirip pendingin, sebagian yang lain tanpa menggunakan
kipas.
Kelebihan dari pendingin ini antara lain yaitu :
a.
Desain
mesin lebih ringkas.
b.
Berat
mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air.
c.
Mudah
perawatannya.
d.
Tipe
ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk digunakan di daerah
dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar.
Ø Pendinginan
Air
Sistem ini menggunakan media air sebagai perantara untuk melepaskan panas
ke udara. Pada
sistem pendingin air yang digunkan adalah air sebagai bahan pendinginnya.
Komponen- komponen sistem pendingin air adalah sebagai berikut:
a.
Radiator
berfungsi sebagai tempat menampun air sekaligus mendinginkan air yang berasal
dan akan dialirkan ke mesin.
b.
Water
pump berfungsi untuk mensirkulasikan air ke dalam sistem pendingin.
c.
Radiator
Cup berfungsi mengatur tekanan dan suhu air pendingin di dalam radiator.
d.
Water
jacket adalah ruang dalam blok mesin dan silinder blok yang menampung dan
menghantarkan panas mesin ke air pendingin.
e.
Thermostat
berfungsi untuk mengatur suhu kerja mesin dengan cara mengatur sirkulasi air
pendingin.
f.
Selang
adalah komponen untuk mensirkulasikan air pendingin dari radiator ke blok
mesin atau sebaliknya.
g.
Kipas
Pendingin (fan) berfungsi menambah pendinginan pada radiator untuk membantu
mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar.
h.
Reservoir
berfungsi sebagai persediaan air dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume air
pendingin akibat panas.
Penjelasan mengenai
beberapa komponen pendingin air
diatas antara laian yaitu :
a.
Radiator
Secara konstruksi radiator ini terdiri atas tangki atas , tangki tengah dan
tangki bawah. Pada tangki atas terdapat pipa yang dihubungkan dengan selang
yang menyalurkan air pendingin dari mesin. Sedangkan pada tangki tengah
terdapar pipa pendingin yang dibuat menggulung dan fan yang berguna untuk menurunkan panas air
pendingin dari mesin. Air pendingin ini akan mengalir terus ke
tangki bawah radiator. Pada bagian tangki bawah ini lah terdapat pipa keluaran
yang akan dihubungkan dengan selang menuju water pump. Secara singkatnya aliran
air pendingin dalam radiator adalah sebagai berikut: Air pendingin dari mesin
akan masuk melalui pipa pada tangki atas dan kemudian mengisi tangki atas. Air
pendingin ini akan mengalir ke dalam pipa pendingin pada tangki tengah untuk
diturunkan suhunya. Kemudian air pendingin ini akan masuk ke dalam tangki bawah
, lalu terhisap keluar dari tangki bawah karena water pump (pompa pendingin)
bekerja.
b.
Water
Pump
Water pump atau pompa air adalah komponen yang mensirkulasikan
air di sistem pendingin. Water pump digerakkan oleh poros engkol , lewat
konstruksi belt. Water pump terdiri dari beberapa
komponen, antara laian yaitu :
·
Pulley
berguna untuk menerima putaran mesin dari belt . Putaran pulley diteruskan
memutar poros.
·
Poros
sebagai penerima putaran pulley dan memutarkan rotor.
·
Rotor
sebagai penghisapa dan penekan air untuk disirkulasikan.
·
Pump
body sebagai rumah atau wadah dari pompa air atau water
pump.
Mekanisme kerja water
pump pada system pendinginan
motor bakar antara lain yaitu :
Ø Hisap
Di saat rotor berputar, pada daerah celah yang besar terjadi
kevakuman. Air dalam sistem pendingin terhisap ke dalam water pump. Terhisap
melalui saluran masuk di water pump.
Ø Tekan
Air pendingin yang masuk ke dalam ruang celah besar tersebut, dibawa rotor
ke celah sempit. Ketika mencapai celah yang sempit , air pendingin tersebut ditekan
keluar, air pendingin ditekan keluar dari pompa melalui saluran keluar di water
pump.
c.
Thermostat
Thermostat biasanya terpasang antara blok mesin dan pipa yang menuju ke
radiator. Thermostat terdiri atas sebuah katup yang pembukaannya dikontrol oleh
suhu air pendingin dalam radiator. Bila temperature air pendingin masih rendah,
maka katup termostat akan menutup saluran air pendingin yang menuju ke
radiator, dalam keadaan ini air pendingin hanya berputar - putar dalam mesin.
Setelah air pendingin mencapai suhu kerja mesin yaitu 82 derajat celcius , maka
termostat akan membuka saluran air pendingin yang menuju radiator. Dalam
keadaan ini air pendingin akan didinginkan dalam radiator, untuk kemudian
dialirkan kembali ke dalam mesin yaitu dalam water jacket. Pada suhu 95 derajat
celcius katup thermostat baru akan terbuka penuh.
Fungsi dari komponen
ini antara laian yaitu :
ü Sebagai regulator kapan air yg sudah didinginkan
dialirkan ke blok mesin atau dalam kata lain pada temperatur berapa
air di blok mesin diganti dengan air dari radiator.
ü Pemisah air di blok mesin (panas) agar tidak tercampur
dengan air yang sedang didinginkan (radiator), supaya air di radiator mendapat
cukup waktu untuk didinginkan ke tempat yg diinginkan.
Pada kendaraan thermostat yang digunakan dibedakan menjadi dua macam, yaitu
:
Ø Tipe wax
Ø Tipe bellows
Untuk pemeriksaan termostat apakah masih baik atau tidak adalah
sebagai berikut :
§ Panaskan air dalam suatu wadah hingga mencapai suhu kerja
yaitu 82 derajat celcius atau lebih.
§ Masukkan thermostat ke dalam air tersebut dan perhatikan
termostatnya .
§ Jika katup thermostat bergerak, maka thermostat berarti
baik. Namun bila tidak bergerak , berarti thermostat sudah rusak.
d.
Radiator
Cup
Tutup radiator terletak sebagai penutup dari radiator, namun fungsi dari
tutup radiator bukan hanya sebagai tutup saja. Tutup radiator memiliki fungsi
yang jauh lebih penting daripada hanya sekedar tutup saja. Fungsi lain dari
tutup radiator adalah untuk mengatur tekanan air pendingin dalam radiator. Pada
saat mesin dihidupkan air pendingin akan menyerap panas mesin, sehingga suhu
air menjadi naik. Semakin tinggi panas mesin , maka suhu air pendingin pun ikut
naik tinggi juga. Air pendingin ini akan diturunkan kembali suhunya
di radiator agar dapat digunakan kembali untuk menyerap panas dari mesin lagi.
Jika suhu air pendingin ini naik, maka tekanan air pendingin pun akan
ikut naik juga. Tekanan air pendingin didalam radiator ini diatur agar radiator
dapat menampung air pendingin yang panas terdebut dalam radiator dan juga
pendingin di mesin dapat terus maksimal atau sempurna. Jika suhu
air pendingin yang terus naik dibiarkan, maka dapat membuat radiator rusak dan
mesin cepat panas. Jadi pemeriksaan dan perawatan tutup radiator mesti
diperhatikan.
Pada tutup radiator terdapat pressure valve ( katup positf ) dan vacuum
valve ( katup negatif) yang akan bekerja sebagai berikut:
ü Bila tekanan air melebihi ketentuan seperti yang tertera
dalam angka pada tutup radiator , maka pressure valve akan membuka dan air dari
radiator akan mengalir ke tangki reservoir.
ü Bila tekanan air di radiator turun dibawah
ketentuan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam angka pada tutup radiator.
Maka vacuum valve yang akan terbuka sekarang, sehingga air dari tangki
reservoir akan kembali masuk ke radiator.
e.
Fan
(Kipas Pendingin)
Kipas pendingin membantu radiator, bila hembusan angin dari depan sangat
minim maka kipas mengambil alih fungsi pendinginan. Teknologi kipas pendingin
yang digunakan biasanya adalah viscous fan atau electric fan.
Viscous fan adalah kipas manual berpenggerak puli kruk as via belt. Disebut
viscous karena bagian tengah kipas memakai sensor bi-metal. Semakin tinggi suhu
di ruang mesin, semakin kencang pula viscous fan berputar. Electric fan
digerakkan oleh motor listrik dengan sensor thermal dan menempel di belakang
radiator. Kipas bekerja bila suhu mesin mencapai derajat tertentu. Periksa
kipas pendingin mesin, pastikan putaran kipas berhembus ke arah mesin dan AC.
Kelemahan pada kipas adalah putaran dapat melemah
sehingga suplai angin tidak cukup. Pada viscous fan hal ini bisa disebabkan
bi-metal sudah afkir. Elektrik fan melemah karena kumparan pada motor listrik
sudah rusak atau sensor thermal tidak berfungsi.
Pendingin Oli
Pandingin lain dalam motor bakar dapat berasal dari berbagai aspek salah
satunya pendinginan yang dilakukan oleh oli mesin. Oli mesin akan menenpel dan
melindungi mesin dan membentuk lapisan tertentu. Pada dasarnya oli mesin dalam
bak poros engkol, selain berfungsi untuk pelumas bagian dalam mesin juga turut
serta dalam proses pendinginan mesin.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi
utama pendingin mesin antara lain mendinginkan dan
mengontrolkan temperatur bagian-bagian lain
2.
Sistem
pendingin mesin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendinginan oleh saluran
udara, air, dan oli mesin (disamping seagai pelumas, oli mesin juga
mendinginkan komponen-komponen mesin yang bergasekan).
3.
Bagian-bagian dan fungsi sistem
pendingin mesin antara lain: pompa air, termostat, selubung air dan kipas
angin.
4.
Komponen-komponen sistem pendinginan
adalah radiator, radiator cup, thermostat, kipas, tangki cadangan, pompa air,
selang radiator, water jacket.
DAFTAR
PUSTAKA
Adnan, Mochamad. 1996. Pendinginan
dan pembekuan Bahan Makanan.
Yogyakarta:
Fakultas Teknologi Pertanian UGM.
Anonim. 2010. Sistem
Pendinginan‖. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki
/Sistem_pendinginan.
Diakses tanggal 05 September 2014 Pukul 20.37
WIB.
Carey, David. 1968. How It Work: The Locomotive. England :
Ladybird Ltd.
Loughborough.
Jama, Jalius Drs. 1979.
Motor Bensin . Jakarta : Balai
aksara-Yudhistira.
Jacobs O.Clinton dan
Harrel R. William.1983.Agricultural Power and Machinery.
Mc
Graw-Hill Company. USA.
Refli, Safrizal. 2011.
“Mesin pendingin”. Dalam: http://reflitepe08.blogspot.com
/2011/03/mesin-pendingin.html.
Diakses Sabtu, Tanggal 28 Mei 2011
Pukul
20.27 WIB.
Saleh, Marie r.a. 1972. Teknik
Pemeliharaan Mobil. Jakarta : Kanisius.
Singh, R.P., dan
Heldman, D.R. 2001. Introduction to Food Engineering 3 rd
edition.
California:
Academic Press. San Diego.
0 comments:
Post a Comment