-->

Wednesday, April 29, 2015

ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA (LIGHT METER JEMBATAN WEATSONE)






ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA (LIGHT METER
JEMBATAN WEATSONE)
(Laporan Praktikum Instrumentasi)
Oleh:
Kelompok 6


Fanya Alfacia Arafat  1314071022
Fatkhul Rohman         1314071023
Fery Yanto                  1314071025
Galih Pratama             1314071026
Haposan Simorangkir  1314071027
Hendri Setiawan         1314071028




JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015






I.            PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan listrik. Dari kegiatan rumah tangga sampai kegiatan kantor, kita membutuhkan listrik untuk menghidupkan alat-alat elektronik yang kita miliki. Pada listrik biasanya terdapat arus, tegangan dan hambatan. Biasanya pada hambatan ada yang sudah diketahui dan ada yang belum diketahui. Jembatan wheatsone merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui besar nilai suatu hambatan yang belum diketahui nilainya

Terdapat banyak kemajuan yang berhubungan dengan teknik yang memerlukan keakuratan pengukuran intensitas cahaya sebagai contoh pengambilan foto dan pembuatan rangkaian elektronik. film dalam sebuah kamera harus menerima cahaya dalam jumlah yang tepat supaya diekspos dengan tepat. Untuk mendapatkan gambar yang bagus diperlukan alat ukur cahya (Light meter).


1.2     Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui cara membuat rangkaian jembatan Wheatstone dan ligth intensity meter.
2.      Mengetahui kegunaan rangkaian jembatan Wheatstone dan ligth intensity meter.
3.      Dapat menghitung intensitas cahaya dengan perhitungan regresi menggunakan Ms. Exel.









II.         TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Pengertian Jembatan Wheatstone

Rangkaian jembatan wheatstone adalah susunan dari 4 buah hambatan, yang mana 2 dari hambatan tersebut adalah hambatan variable dan hambatan yang belum diketahui besarnya yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikan sumber tegangan.
Dengan mengatur sedemikian rupa besar hambatan variable sehingga arus yang mengalir pada Galvanometer = 0, dalam keadaan ini jembatan disebut seimbang, sehingga sesuai dengan hukum Ohm berlaku persamaan : R1 R4 = R2 R3. Rangkaian jembatan wheatstone juga dapat disederhanakan dengan menggunakan kawat geser bila besarnya hambatan bergantung pada panjang penghantar. Prinsip dari metode jembatan wheatstone adalah
1. Hubungan antara resitivitas dan hambatan, yang berarti setiap penghantar memiliki besar hambatan tertentu. Dan juga menentukan hambatan sebagai fungsi dari perubahan suhu
2. Hukum Ohm, yang menjelaskan tentang hubungan antara hambatan, tegangan dan arus listrik. Yang mana besar arus yang mengalir pada galvanometer diakibatkan oleh adanya suatu hambatan.
3. Hukum Kirchoff 1 dan 2, yang mana sesuai dari hukum ini menjelaskan jembatan dalam keadaan seimbang karena besar arus pada ke-2 ujung galvanometer sama besar sehingga saling meniadakan.
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer.

Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relatif kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/ kartsluiting dan sebagainya. (Suryatmo, 1974).

Jembatan Wheatstone adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 Ω. Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3, dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan dapat diatur. (Lister, 1993).


2.2  Galvanometer atau Voltmeter

Jika konduktor pengalir arus ditempatkan dalam medan magnet dihasilkan gaya pada konduktor yang cenderung menggerakkan konduktor itu dalam arah tegak lurus medan. Prinsip ini digunakan dalam instrument pendeteksi arus. Instrument pendeteksi arus yang peka disebut galvanometer. (Lister, 1993).

Galvanometer merupakan instrument sangat peka dan dapat mengukur arus yang sangat lemah. Galvanometer terdiri atas sebuah komponen kecil berlilitan banyak yang ditempatkan dalam sebuah medan magnet begitu rupa sehingga garis-garis medan akan menimbulkan kopel pada kumparan apabila melalui kumparan ini ada arus. (Flink, 1985).

Di dalam teori pengukuran listrik yang dimaksudkan dengan pengukuran Galvano yaitu suatu instrument yang dipergunakan untuk memperlihatkan arus yang lemah. Untuk menyatakan dengan jelas kadang-kadang dipisahkan juga untuk instrument-instrumen yang peka (sensitif), yang banyak dipakai di laboratorium dan terutama sistem jembatan yang banyak kita jumpai. (Suryatmo, 1974).

2.3  Hambatan Listrik

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
 atau
Ket    : V    = Tegangan
            I      = Arus listrik. (Wikipedia, 2010)

Hambatan (R) sebuah kawat atau benda lain adalah ukuran benda potensial (V) yang harus terpasang antara benda tersebut sehingga arus sebesar satu ampere dapat mengalir melewatinya. (Buechhe, 2006).
Bila arus mengalir melalui kawat tembaga, arus tadi akan mendapatkan tahanan. Ilmuwan fisika ohm telah menemukan bahwa pada suhu konstan maka besarnya arus bertambah sehingga terdapat tegangan yang disampai dengan rumus:

Perbandingan yang konstan ini menurut ohm disebut tahanan dari penghantar dengan symbol R, jadi

Satuan tahanan adalah ohm (Ω), ini merupakan tahanan untuk artus sebesar 1 Ampere melalui tahanan dengan tegangan 1 Volt. Hokum ohm ditulis  dengan U : besar tegangan dan I : arus. (Vander Wal, 1985).

2.4  Manfaat Jembatan Wheatstone

Perancangan dan pembuatan perhitungan ikan secara otomatis diciptakan alat-alat yang bertujuan untuk mempermudah tugas manusia dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam bidang perikanan perlu diciptakan suatu alat yang dapat menmggantikan tugas manusia untuk menghitung jumlah ikan-ikan saat beri makan ikan-ikan, akan menjaga jumlah ikan-ikan dalam jumlah banyak sehingga tugas manusia dapat digantikan oleh alat ini juga dapat mempercepat proses perhitungan ikan otomatis ini dapat dihitung jumlah ikan dalam jumlah banyak, dalam waktu yang relatif cepat. (Petra, 2010).









III.             METODOLOGI

3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah instrumentasi dengan judul Alat Ukur Intensitas Cahaya dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Maret 2015 pukul 13.00-14.40 WIB di Laboratorium TEP D, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2  Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Rangkaian Light Meter Jembatan Wheatstone adalah fotosel, dua buah resistor 47kΩ, resistor variabel 1MΩ, Voltmeter dengan FSD 5V,dan baterai 9 V.
Alat dan Bahan Rangkaian Alat Ukur Intensitas Cahaya adalah Op amp 741, fotodioda, resistor variabel 1 MΩ, voltmeter dengan FSD 5 V, dan dua buah baterai 9 V

3.3  . Langkah Kerja

a.       Diagram Alir Pembuatan Rangkaian Light meter jembatan Wheatstone

Di siapkan alat dan bahannya

                                                                 

Dilihat dan di pahami gambar rangkaiannya


Di rangkaikan sesuai dengan gambar

Setelah rangkaian jembatan wheatstone jadi ,mengatur resistor variabel ke 4,5 V(menyamakan dengan X)

Apabila voltmeter menunjukan angka nol  berarti telah setimbang

Dikalibrasi dengan light meter caranya dengan menutup dan membukannya secara bersamaan dan membukannya dengan bertahap

Di catat angka angkanya baik pada light meter milik kita dan pada ligth meter

Dihitung dengan rumus yang telah tersedia
 




















b.     

Di siapkan alat dan bahannya
Diagram Alir
                                                                 

Dilihat dan di pahami gambar rangkaiannya
 


                                                  

Dilihat dan di pahami gambar rangkaiannya

Di rangkaikan sesuai dengan gambar

Di tes apakah rangkaiannya benar atau salah dengan cara menyinarinya dengan senter dan di lihat apakah voltmeternnya bergerak atau tidak ,apabila telah berhasil

Di ukur dan di bandingkan dengan light meter krisbow yaitu  merubah pencahayaan nya dengan cara menutupi fotodioda dan light meter krisbow secara bersamaan

Di ukur sebanyak sepuluh kali dengan cara menjaquhkan penutup fotodiodanya nya sebanyak sepuluh kali

Di kalibrasi dalam satuan lux


Di catat hasilnya

 





























IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum
A. Pengamatan Ligth Meter Jembatan Wheatstone
No.
Light Meter JW Rakitan
Light Meter
1
-0,003
0,01
2
0,88
2,11
3
2,9
11,7
4
3,66
15,3
5
3,8
17
6
3,88
20,1
7
4,08
29,9
8
4,17
34,3
9
4,19
38,3
10
4,28
67,18
Dengan regresi Ms. Excel diperoleh tabel dengan rumus y=9,521x-722


Dengan menggunakan rumus tersebut dapat dihitung nilai cahayanya sebagai berikut
No.
Light Meter JW Rakitan
Nilai Cahaya Hitung
1
0,32
-3,67528
2
0,86
1,46606
3
1,15
4,22715
4
1,7
9,4637
5
2,1
13,2721
6
2,29
15,08109
7
2,68
18,79428
8
3,22
23,93562
9
3,34
25,07814
10
3,91
30,50511

Grafik

B.      Hasil Pengamatan rangkain light intensity meter
No.
Light Meter JW Rakitan
Light Meter
1
0,06
0,61
2
0,06
0,7
3
0,07
1
4
0,07
1,05
5
0,07
2,52
6
6,81
1
7
6,91
1
8
7,32
1
9
7,74
1
10
8,7
1


 Dengan menggunakan rumus tersebut dapat dihitung nilai cahayanya sebagai berikut
Light int Meter
Hasil Perhitungan
0,04
2,2533296
0,05
2,235412
0,06
2,2174944
0,06
2,2174944
0,07
2,1995768
0,05
2,235412
0,13
2,0920712
0,27
1,8412248
0,52
1,3932848
0,92
0,6765808

Grafik

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan dua rangkaian yaitu Jembatan Wheatstone dan Light intensity meter. Akan dihasilkan jembatan Wheatstone dari 4 resistor. Dua buah resistor 47 kΩ membagi tegangan suplai menjadi separuhnya, maka tegangan pada x adalah 4,5 V. Tegangan pada Y dapat diatur oleh resistor variabel sedemikian rupa sehingga diperoleh tegangan yang sama dengan4,5 V.kemudian terlihat meter menunjukan angka nol, dikatakan bahwa jembatan dalam keadaan ‘‘setimbang’’. Jika diubah tingkat penyinaran fotosel, pembacaan akan lebih besar atau kurang dari 4,5V. walaupun jembatan ini menanggapi intensitas cahaya, tapi tidak menghasilkan perubahan pada meter yang sebanding dengan level cahaya.
Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan dari Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerjanya adalah sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua diagonal yang lain dimana galvanometer ditempalkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone. (Pratama, 2010)
Pada percobaan kedua dilakukan perakitan rangkaian Light intensity meter. Pulsa gelombang segi empat  teratur yang dikirim teratur yang dikirimkan intregrator ini ditambahkan agar tegangan output yang sebanding dengan frekuensi pulsa. Resistor variabel diatur kira-kira separuh daerah nilainya dan trigger monostabil berulang-ulang dengan menyentuhkan kabel lepas pada pin 2 dari IC 555 setiap intreval kira-kira 1 detik. Maka akan bergeraksecara mantap dari nol sampai nilai ttertentu. Integrator menghasilkan pembacaan rata-rataa dari pulsa tegangan yang dibangkitkan oleh monostabil. Dari hasil pengamatan didapatkan hasil -5,33. Bila disentuhkan berulang-ulang dengan menyentuhkan kabel lepas pada IC 555 maka  nilai akan bertambah negatif.
Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/ kortsluiting dan sebagainya. Rangkaian ini dibentuk oleh empat buah tahanan (R) yag merupakan segiempat A-B-C-D dalam hal mana rangkaian ini dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah galvanometer nol (0). Kalau tahanan-tahanan itu diatur sedemikian rupa sehingga galvanometer itu tidak akan mengadakan suatu hubungan antara keempat tahanan tersebut. (Suryatmo, 1986).










V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarannya).
2.      Kegunaan dari Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada voltmeter sama dengan nol (karena potensial ujung-ujungnya sama besar).
3.      Dari hasil pengamatan Ligth Meter Jembatan Wheatstone didapatkan rumus y=9,521x-722
4.      Dari hasil pengamatan didapatkan light intensity meter persamaan y=-1.79176x+2.325


5.       






DAFTAR PUSTAKA


Bueche, F. J. dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta. Erlangga.
Flink, R.J dan O.G Brink. 1984. Dasar-dasar Ilmu Instrumen. Jakarta. Binacipta.
Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.
Mars. 2010. Jembatan Wheatstone. http://marausna.wordpress.com/. Diakses pada
tanggal 16 November 2010 pukul 17.40 WIB.
Petra. 2010. http://deweypetra.ac.id. Diakses pada tanggal 16 November 2010
pukul 16.40 WIB.
Pratama, Luffi. 2009. http://sebuahnamauntukcinta.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 16 November 2010 pukul 17.15 WIB.
Suryatmo, F. 1986. Teknik Listrik Pengukuran. Jakarta : Bina aksara.
Van der wol, G. 1985. Rangkaian Eletro Teknik. Jakarta : Erlangga.
Wikipedia. 2010. Hambatan Listrik. http://id.wikipedia.org.com/wiki/hambatan-listrik. Diakses pada tanggal 16 November 2010 pukul 17.37 WIB.





0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com