-->

Wednesday, April 22, 2015

BUDIDAYA TANAMAN CABAI
LAPORAN HASIL PENELITIAN USAHA
BUDIDAYA TANAMAN CABAI
                                                    

  




Disususn Oleh :
Nama            : Dwi Sriyanti
No. Peserta                 : 013   
Program Keahlian    : Pemasaran



SMK MA’ARIF NU 06 SEKAMPUNG
LAMPUNG TIMUR
TA 2013/2014











KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penelitian ini saya dapat menyelesaikan pada waktunya.Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan saya.Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dilapangan , bukan sebuah kesalahan jika kami mengucapkan kata syukur.
            Terimakasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan arahan terkait penelitian ini.Tanpa bimbingan dari mereka munkin saya tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang berlaku.
            Demikian, harapan saya semoga hasil dari pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula,amin.















DAFTAR ISI

Halaman Judul            ...........................................................................         i
Kata Pengantar           ...........................................................................         ii
Daftar Isi         .......................................................................................         iii
Bab 1 Pendahuluan     ...........................................................................         1
1.1              Latar Belakang            ...................................................         1
Bab 2 Pembahasan      ...........................................................................         3
            2.1       Persiapan Benih          ...................................................         3
            2.2       Persiapan Lahan          ...................................................         3
            2.3       Penanaman      ...............................................................         4
            2.4       Pemeliharaan   ...............................................................         4
            2.5       Pengendalian OPT      ...................................................         5
            2.6       Panen & Pasca Panen  ...................................................         5
Bab 3 Penutup            ...........................................................................         6
            3.1       Kesimpulan     ...............................................................         6







BAB I PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Tanaman cabai (Capsicum annum L) berasal dari dunia tropika dan subtropika Benua Amerika, khususnya Colombia, Amerika Selatan, dan terus menyebar ke Amerika Latin. Bukti budidaya cabai pertama kali ditemukan dalam tapak galian sejarah Peru dan sisaan biji yang telah berumur lebih dari 5000 tahun SM didalam gua di Tehuacan, Meksiko. Penyebaran cabai ke seluruh dunia termasuk negara-negara di Asia, seperti Indonesia dilakukan oleh pedagang Spanyol dan Portugis.
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Cabai mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata. Selain kapsaisin, cabai juga mengandung kapsisidin. Khasiatnya untuk memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi system pencernaan. Unsur lain di dalam cabai adalah kapsikol yang dimanfaatkan untuk mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal.
Salah satu tehnologi untuk meningkatkan keberhasilan produksi cabai  dengan penggunaan penambahan pupuk kandang. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang memang dapat menyediakan unsur hara tanaman dan mempunyai pengaruh yang positif terhadap sifat fisik dan kimia tanah serta mendorong jasad renik.
Pupuk kandang merupakan campuran kotoran padat, air kencing, dan sisa makanan (tanaman). Dengan demikian susunan kimianya tergantung dari: (1) jenis ternak, (2) umur dan keadaan hewan, (3) sifat dan jumlah amparan, dan (4) cara penyimpanan pupuk sebelum dipakai. Sebagian dari padatan yang terdapat dalam pupuk kandang terdiri dari senyawa organik, antara lain selulosa, pati dan gula, hemiselulosa dan lignin seperti yang di jumpai dalam humus ligno-protein. (Brady, 1990).
Berdasarkan urain  tentang  manfaat pupuk kandang, maka dalam praktikum mata kuliah Tanaman Hortikultura akan melaksanakan pengamatan Pengaruh Penambahan dosis Pupuk kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai kriting ( Capsicum Annum L) Var.

















BAB II PEMBAHASAN

2.1     Persiapan Benih
2.1.1    Pengisian Media Tanam
Media yang digunakan untuk pembibtan adalah berupa arang sekam padi dan tanah. Kedua bahan dicampur secara merata, kemudian dimasukan kedalam polibag atau rak pembibitan.
2.1.2    Penyemain Benih
Sebelum benih disemai benih direndam dalam air hangat, kemudian benih ditanam kedalam wadah pembibitan yang telah disiram terlebih dahulu. Setelah umur 1 minggu kemudian bibit dipindah ke polibag.
2.2     Persiapan lahan
            Lahan yang dibutuhkan adalah lahan yang bersih dari gulma serta kotoran-kotoran yang mengganggu tanaman dengan cara dicangkul atau dibajak.Pada penelitian ini lahan yang dibutuhkan seluas 1 ha.Kemudian lahan digemburkan dengan cara dicangkul agar tanah menjadi gembur dan aerasi tanah baik.Lalu tanah dibentuk bedengan dengan panjang sesuai lahan dan lebar 1,2 m. Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam 40 x 30 cm, bertujuan untuk pemberian pupuk kandang sesuai dengan perlakuan. 
            Pemasangan mulsa plastik hitam perak (MPHP) setelah pupuk kandang dibenamkan selama satu minggu.Permukaan bedengan diratakan terlebih dahulu agar mulsa tidak rusak atau robek.Pertama mulsa dipasang pada ujung bedengan dengan cara ujung mulsa digulung dengan bambu kemudian ditancabkan kedalam tanah dan bagian ujung mulsa satunya ditarik ke ujung bedengan yang sama proses sama dengan yang pertama.Penggunaan mulasa bertujuan agar menghambat pertumbuhan gulma, menggurangi erosi, mengurangi penguapan dan serangan HPT.
2.3     Penanaman
Penanaman dilahan dilaksanakan setelah bibit berumur 3-4 MST. Sebelum dilaksanakan penanaman dilahan terlebih dahulu pembuatan lubang tanam dengan cara membolongi mulsa dengan menggunakan gunting dengan ukuran diameter menggunakan bekas kaleng susu,  dengan ukuran jarak tanam 30 x 40 cm. Bibit cabai hasil sortasi kemudian ditanam dengan cara membuka polibag terlebih dahulu dan dimasukan secara hati kedalam lubang tanam.
2.4     Pemeliharaan
Pemeliharaan terdiri dari penyulaman, pemasangan ajir, penyiraman, pengaturan drainase, penyiangan, penggemburan, dan pemupukan. Penyulaman terhadap bibit yang mati dilakukan maksimal 2 minggu setelah tanam. Pemasangan ajir berupa bilah bambu setinggi kurang lebih 1 m di dekat tanaman.

Penyiraman harus diperhatikan agar tanaman tidak kekeringan terutama pada musim kemarau. Pemberian mulsa plastik hitam perak selain berfungsi untuk mengurangi populasi hama juga membantu menjaga kelembapan tanah. Pada musim penghujan pengaturan drainase harus diperhatikan agar lahan tidak tergenang air, karena hal tersebut dapat meningkatkan serangan penyakit akibat kelembaban yang tinggi.
Penyiangan terhadap gulma dilakukan pada umur tanaman 1 bulan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi kompetisi tanaman dengan gulma dalam mendapatkan unsur hara. Pemupukan disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. Kebutuhan pupuk meliputi pupuk kandang 10-30 ton/ha, urea 200-300 kg/ha, SP-36 200-300 kg/ha dan KCl 150-250 kg/ha. Pemberian pupuk kandang dan kapur pertanian dilakukan saat pembuatan bedengan. Pupuk buatan sebagai pupuk dasar diberikan dengan cara membuat larikan berjarak 25-30 cm dari tepi bedengan dan jarak antar larikan 70 cm, kemudian taburkan pupuk secara merata pada larikan tersebut. Pemberian pupuk dasar  ini dilakukan sebelum pemasangan mulsa sebanyak setengah dosis.
Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berumur satu bulan, menggunakan sisa pupuk dasar. Pemupukan susulan ini bisa dberikan dengan cara dicor, setiap tanaman disiram dengan 150-250 ml larutan pupuk.  Larutan pupuk dibuat dengan mengencerkan 1,5-3 kg pupuk buatan per 100 l air. Karena tanaman cabai rawit merupakan tanaman tahunan yang masih dapat berproduksi sampai 2-3 tahun maka sebaiknya dilakukan pemupukan ulang sesuai kebutuhan agar produksinya terus bertahan.
2.5     Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama lalat buah dapat dikendalikan dengan pemasangan perangkap lalat buah yang mengandung metil eugenol. Hama-hama pengisap seperti kutudaun, trips dan kutu kebul dapat dikendalikan dengan pemasangan mulsa plastik hitam perak dan juga pemasangan perangkap lekat kuning. Penyakit antraknose dapat dikendalikan dengan penggunaan varietas tahan dan juga penggunaan fungisida secara selektif.  Apabila dalam mengendalikan OPT menggunakan pestisida, maka harus benar dalam  pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
2.6     Panen dan Pascapanen
Pada saat panen, buah yang rusak sebaiknya dimusnahkan, kemudian buah yang dipanen dimasukkan dalam karung jala dan kalau akan disimpan sebaiknya disimpan di tempat yang kering, sejuk dengan sirkulasi udara yang baik.
Dalam setiap pohon bobot buah cabai berkisar sekitar 200 gr setiap pemetikan.Jika dalam 1 ha terdapat 8.333 pohon dengan jarak tanam 30 x 40 cm, maka dalam sekali pemetikan petani bisa memperoleh sekitar 1.666 kg buah cabai.




BAB III PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Hasil selama pengamatan terhadap tanaman cabai yang diberikan perlakuan pupuk kandang dengan beda dosis. Bahwa pupuk kandang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah. Karena pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Pada perlakuan tiga sangat efektif untuk tanaman cabai merah, karena menunjukan hasil yang tinggi terhadap pertumbuhan dan produksi . Tanaman cabai yang tidak diberikan pupuk kandang sehingga pertumbuhan dan produksi tanaman sangat rendah dibandingkan dengan tanaman yang diberi pupuk kandang.

0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com