-->

Wednesday, April 29, 2015

KOMUNIKASI SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT




                   KOMUNIKASI SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
                                            (Laporan Pengembangan Masyarakat)


                                                                       Oleh :
                                                                  Kelompok 2

Eka Puri Wahyuni
1214071027
Melauren Oktavina R
1214071050
Hendri Setiawan
1314071028
M.Adita Putra
1314071035
Ridho Al-Akbar Gustam
1314071046







JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015


I.                   PENDAHULUAN\

1.2       Latar Belakang
Komunikasi merupakan peristiwa sosial yang paling dominan terjadi dalam kehidupan manusia. Komunikasi berperan sangat penting manakala manusia ingin berinteraksi dengan manusia lainnya dan terus berkembang menjadi komunikasi yang sangat modern dan canggih. Perkembangan dan pentingnya komunikasi pada saat ini dapat dibuktikan dengan perangkat-perangkat komunikasi yang sudah semakin canggih dan relatif sudah menyebar di setiap lapisan masyarakat.
Selain dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi juga sangat berperan dalam pengembangan potensi masyarakat. Dengan adanya komunikasi yang baik diharapkan mampu  membantu penyuluh dalam pelaksanaan program. Oleh karena itu, komunikasi diharapkan efektif agar mampu mencapai tujuan dari program  yang direncanakan.
Untuk mengetahui komunikasi sosial yang diterapkan di Kelurahan Sumberejo Sejahtera, maka dilakukanlah kegiatan turun lapang ini.
2.3       Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui model komunikasi
2.      Mengetahui komunikasi yang diterapkan di Kelurahan Sumberejo Sejahtera.
3.      Mengetahui kendala yang dihadapi dalam proses komunikasi.



II.                TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak) (Widjaya, 2008).
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain (Little John, 1995).
Menurut Lasswell, (dalam Wiryanto, 2004) mendefinisikan komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
2.2       Model Komunikasi
Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima.
Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Model Tubbs
Tubbs menerangkan bahwa komunikasi merupakan transaksi yang berkeseninambungan, komunikasi bisa saja dimulai dari satu orang yang bisa sementara disebut sebagai sumber akan tetapi pada kenyataannya diantara kedua pelaku komunikasiakan terjadi pengiriman dan penerimaan pesan secara terus menerus.Bisa disimpulkan bahwa komunikasi yang terjadi di kehidupan nyaris tidak memiliki struktur utuh karena setiap komunikasi yang terjadi merupakan sambungan darikomunikasi yang terjadi sebelumnya, dan sesutu yang dianggap akhir dari komunikasimerupakan awal dari terjalinnya komunikasi selanjutnya (Mulyana, 2007).
2.3       Pengertian Komunikasi Sosial
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.  Melalui tafsiran pada perilaku pihak lain, seseorang mewujudkan perilaku sebagai reaksi terhadap maksud atau peran yang ingin disampaikan oleh pihak itu (Effendi, 2003).
Komunikasi sosial dapat di artikan suatu proses interaksi dimana seseorang atau sesuatu lembaga menyampaikan amanat kepada pihak lain agar pihak lain itu dapat menangkap maksud yang dikehendaki penyampainya baik secara verbal maupun nonverbal (Sutaryo, 2005).






III.             KOMUNIKASI SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKT

3.1       Gambaran Umum
Kelurahan Sumberejo Sejahtera terletak di kecamatan kemiling, Bandar Lampung. Kelurahan ini merupakan pemecahan dari kelurahan Sumberejo.
3.1.1    Batas Daerah
Sebelah Utara              : Kelurahan Sumberejo
Sebelah Selatan           : Kelurahan Kedaung
Sebelah Barat              : Kelurahan Beringin Raya
Sebelah Timur             : Kecamatan Langkapura
3.1.2    Keadaan Demografis
a.       Jumlah Penduduk
Tabel 2.1. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin
No
Uraian
Keterangan
1.
Laki-laki
2386 orang
2.
Perempuan
2271 orang
3
Jumlah Penduduk
4657 orang
Sumber :  Data Kelurahan Sumberejo Sejahtera
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin
No
Uraian
Keterangan
1.
Jumlah penduduk tahun ini
4657 orang
2.
Jumlah penduduk tahun lalu
4529 orang
Sumber :  Data Kelurahan Sumberejo Sejahtera
b.      Umur Penduduk
Tabel 3.2 Tabel umur penduduk
Umur (tahun)
Laki-laki (orang)
Perempuan (orang)
0 – 10
663
824
11 – 20
519
667
21 – 30
424
462
31 – 40
546
463
41 – 50
742
914
51 – 60
737
887
> 60
220
268
Jumlah
3351
4451
c.       Sarana dan Prasarana
Pendidikan

Tabel 3.3 Tabel prasarana pendidikan
Nama
Kepemilikan
Jumlah
Play Group
Kel. Pematang Wangi
1
TK
Pemerintah
3
SD/Sederajat
Pemerintah
1
SMP/Sederajat
Pemerintah
1
SMA/Sederajat
Pemerintah
1
Kesehatan
Tabel 3.4 Tabel prasarana kesehatan
Nama
Jumlah
Puskesmas Pembantu
1
Apotik
1
Posyandu
6
Kantor praktik dokter
1
Rumah bersalin
2

3. 2      Program
Program – program pengembangan masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Sumberejo Sejahtera adalah :
a)      Kesehatan
Kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah Kota Bandar Lampung dan bekerjasama melalui kecamatan pada berbagai program :
-          Posyandu, melalui program ini masyarakat diharapkan mampu menjamin kesehatan diri dan keluarga secara mandiri. Dan hasil yang terlihat adalah peningkatan BB bayi serta menurunnya wabah penyakit menular seperti DBD dan sebagainya.
-          Sosialisasi KB, melalui program ini masyarakat diharapkan mampu mengendalikan pertumbuhan penduduk secara mandiri serta peningkatan kesehatan ibu dan bayi. Hasil yang terlihat adalah menurunnya angka kematian ibu dan bayi.
b)      Pendidikan
Kegiatan pengembangan masyarakat dibidang pendidikan dimaksudkan untuk peningkatan partisipasi masyarakat pada pendidikan formal. Bebeapa kegiatan dilakukan dengan melaksanakan program pemerintah. Program yang dilakukan berupa :
Biling (Bina Lingkungan) kegiatan ini adalah kegiatan dari pemerintah yang dilakukan dengan cara membebaskan masyarakat dari biaya pendidikan mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi. Dan hasil yang terlihat adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan formal.
c)      Ekonomi
Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui beberapa program, yaitu :
-          Peningkatan peran perempuan dalam bidang ekonomi, seperti peningkatan pada usaha kecil menengah yang dilakukan oleh kaum ibu seperti usaha kue, pecel, dll. Hasilnya adalah kaum ibu kini lebih produktif dan mampu membantu kepala keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
-          Ekonomi kerakyatan, berupa program pemerintah yang memberikan bantuan modal bagi masyrakat. Dana tersebut disalurkan melalui koperasi usaha. Program ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat terbukti dengan meningkatnya kegiatan wirausaha di sekitar kelurahan, dan kebanyakan adalah usaha warung kecil.
d)     Sosial Budaya
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan masyarakat di sektor sosial budaya adalah sebagai berikut :
-          Meningkatkan partisipasi dalam membangun wilayahnya. Ini adalah kegiatan yang dikelola secara mandiri oleh kelurahan dan bentuk nyatanya berupa kegiatan gotong-royong yang dilaksanakan setiap hari minggu.
-          Meningkatkan kesenian daerah khususnya kesenian Lampung dan Jawa karena mayoritas dari penduduk kelurahan ini adalah suku Lampung dan Jawa.
3.3       Model Komunikasi yang Digunakan
Dalam kegiatan pengembangan masyarakat, komunikasi merupakan hal yang sangat penting karena akan menyangkut ketercapaian tujuan dari pelaksanaan program yang telah direncanakan. Jika komunikasi berjalan dengan lancar, maka proses pengembangan masyarakat akan berjalan dengan mudah dan tujuan yang direncanakan pun dapat tercapai.
Kelurahan Sumberejo Sejahtera menggunakan model komunikasi interaksional pendekatan dalam kegiatan pengembangan masyarakat. Model komunikasi ini menekankan pada proses komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Dalam model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.  
Model ini dirasa efektif karena membuat peserta mengembangkan pemikiran dan pendapat mereka mengenai suatu permasalahan melalui kegiatan diskusi. Sehingga terjadi proses komunikasi yang aktif dan masyarakat pun akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Secara umum, tidak ada kendala yang berarti dalam proses komunikasi di Kelurahan Sumberejo Sejahtera.
















IV.      KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah di atas, maka dapat disimpulkan:
1)      Beberapa model komunikasi yang sering digunakan adalah model komunikasi linier, model interaksional, transaksional dan model Tubbs.
2)      Komunikasi yang diterapkan di kelurahan Sumberejo Sejahtera adalah komunikasi interaksional dengan menekankan pada komunikasi dua arah sehingga membuat masyarakat berfikir dan mau mengeluarkan pendapat mereka dalam pemecahan masalah.
3)      Secara umum tidak ada kendala yang dihadapi oleh pihak pekerja dalam komunikasi sosial di Kelurahan Sumberejo Sejahtera.












DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana.  2003.  Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.  Remaja RosdakaryaBandung

Little John, S.W.  1995.  Theories of Human Communication Edisi Kesembilan.  Wadsworth publishing CompanyBelmont California

Mulyana, Deddy.  2007.  Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.  PT Remaja Rosdakarya.  Bandung

Sutaryo.  2005.  Sosiologi Komunikasi.  Arti Bumi IntaranYogyakarta

Widjaya H.A.W 2008Komunikasi & Hubungan MasyarakatPT Bumi AngkasaJakarta

Wiryanto,Dr.  2004.  Pengantar Ilmu Komunikasi Jilid I.  PT Gramedia Widiasarana Indonesia.  Jakarta



0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com