PEMOTONGAN SUDUT BESI SIKU
PEMOTONGAN SUDUT BESI SIKU
(Laporan Praktikum
Mata Kuliah Perbengkelan)
Oleh:
Hendri Setiawan
1314071028

LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang
tinggi. Besi sangat bermanfaat sebagai konstruksi yang kuat dari suatu rangka
mesin maupun alat pertanian. Kenyataanya setiap alat dan mesin pertanian
semuanya mengandung unsur besi sebagai penyusunnya. Tentunya dalam penyusunan
besi terlebih dahulu diukur sesuai kebutuhan akan alat maupun mesin pertanian
tersebut.
Alat pertanian yang terbuat dari besi pada umumnya
bertahan lama dari pada dari bahan lainnya. Seperti Bajak, garu dan lainnya. Sudah
jels bahwa besi sangat berguna bagi kehidupan manusia khususnya dibidang
pertanian. Oleh karena itu, pada kegiatan praktikum kali ini kita akan
melakukan pemotongan terhadap besi L yang kemudian nantinya akan digunakan
untuk membuat alat pertanian.
1.2 Tujuan
a.
Mahasiswa
mampu mengetahui cara memotong besi L.
b.
Mahasiswa
mampu menggunakan alat pemotong besi listrik.
c.
Mahasiswa
mengetahui teknik memotong besi.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Kerja Mesin Potong Kayu
atau Logam
Benda
kerja diam dan mesin bergerak vertikal maupun horizontal, dimana nantinya pisau pahat akan memotong benda
tersebut. Bahan yang akan dipotong akan
terpotong dengan mata pisau mesin dengan melepaskan logam dalam bentuk serpihan kecil dan sudut potong mata
pisau harus tajam sehingga dihasilkan potongan
yang baik (Aksara, 1984).
2.2 Mesin
Potong Besi
Dalam mesin potong besi
ini dapat memotong benda-benda yang terbuat dari
besi dan benda-benda logam lainnya.

Adapun langkah-langkah
untuk mengoperasikan mesin potong besi adalah sebagai
berikut:
1.
Memasang benda seperti pipa bulat, besi
kotak, plat besi, besi siku dan sebagainya
ke Vise Plate
kemudian
menetekan dengan mengatur Vise Handle.
2.
Benda kerja yang panjang harus ditopang
dengan balok kayu sebelum pemotongan
berlangsung.
3.
Memasang kabel penghubung ke stop kontak
dan memastikan kabel dalam keadaan
normal, aman, tidak melilit dan tidak ketarik.
4.
Menghidupkan mesin dengan menekan dan
menahan tombol Trigger, serta secara
perlahan lengan pemotong diturunkan.
5.
Menyelesaikan pemotongan dengan baik dan
melepaskan tombol Trigger setelah
proses pemotongan selesai
(Aksara, 1984).
2.3 Mesin
Gerinda
Mesin gerinda merupakan
mesin yang bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti
pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan,
merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada
benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain (Raffix, 2010).
Mesin Gerinda didesain
untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000
– 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan
kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus
permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin
gerinda juga dapat digunakan untuk memotong
benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong (Alif, 2010).

2.4 Gergaji
Tangan
Gergaji
ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya
bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong,
contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya merupakan
peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki
sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji
tangan (Raffix, 2010).
Gergaji
biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan
agak berbahaya karena tepinya yang tajam. Bagian benda yang dipotong gergaji
dapat terbang tanpa disadari dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit.
Gergajit tangan adalah alat potong yang banyak digunakan pada bengkel kerja
bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel,
karena fungsi alat ini adalah untuk menyiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan
atau dibuat benda kerja (Raffix,
2010).
Prinsip kerja dari
gegaji tangan adalah langkah pemotongan kearah depan sedangkan langkah mundur
mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip
kerja mengikir. Pekerjaan pemotongan dilakukan oleh dua daun mata gergaji yang
mempunyai gigi-gigi pemotong. Dengan menggunakan gergaji tangan dapat dilakukan
pekerjaan seperti memendekkan benda kerja, membuat alur/celah dan melakukan
pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum benda kerja dikerjakan oleh peralatan
lain.

2.5 Bagian-bagian Gergaji Tangan.
Adapun
bagian-bagian dari gergaji tangan adalah:
1. Bingkai/rangka, Bingkai gergaji kuat dan kokoh untuk memegang mata
gergaji ketika dipasang dalam berbagai bentuk untuk melakukan suatu pekerjaan.
Terdapat dua jenis bingkai, yaitu bingkai tetap dan bingkai tidak tetap.
Bingkai tetap hanya dapat memegang mata gergaji yang sama panjangnya dengan
bingkai. Sementara bingkai tidak tetap dapat digunakan untuk memasang mata
gergaji yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda. tersebut.
2. Pemegang, Pemegang gergaji terdiri dari berbagai jenis, seperti
pemegang yang berbentuk lurus atau benbentul pistol. Pemilihan pemegang gergaji
tergantung pada keinginan pemakai pada saat melakukan pekerjaan tertentu.
3. Peregang/pengikat, Peregang adalah baut yang terdapat pada bingkai
gergaji yang berfungsi untuk mengikat dan mengatur ketegangan mata gergaji pada
saat dipasang pada bingkai.
4. Daun mata gergaji, Pemilihan mata gergaji sangat penting untuk
mengergaji sesuatu jenis logam dengan baik. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan pada saat memilih mata gergaji adalah:
a. Bahan mata gergaji, Mata gergaji dibuat dari bahan seperti baja
karbon tinggi, baja tahan panas, baja paduan tungsten dan baja paduan
molibdenum. Pemilihan jenis mata gergaji tergantung pada kekerasan logam yang
akan dipotong. Mata gergaji yang terbuat dari baja tahan panas lebih ekonomi
dan tidak cepat haus jika dibandingkan dengan jenis yang lain.
b. Kekerasan mata gergaji, Kebanyakkan mata gergaji dikeraskan
keseluruhannya, tetapi untuk jenis mata gergaji lentur, hanya bagian giginya
saja yang dikeraskan. Mata gergaji ini jarang patah dan dapat memotong
bagian-bagian yang sukar dipotong.
c. Ukuran mata gergaji, Panjang mata gergaji adalah antara 255 mm
hingga 300 mm untuk gergaji besi tangan.
d. Bentuk mata gigi, Bentuk mata gergaji adalah berselang seling
kekiri dan kekanan. Tujuannya adalah supaya mata gergaji ini tidak terjepit
pada saat memotong benda kerja dan juga untuk memberi ruang pada serbuk logam
agar mudah keluar.
Ukuran mata gergaji diukur
dari:
1. Panjang
2. Tebal
3. Lebar
4. Jarak atau bilangan gigi
dalam satu inci
Panjang bilah mata gergaji tangan diukur
dari jarak antara pusat lubang pada setiap ujungnya. Untuk bilah mata gergaji
tangan yang biasa digunakan panjangnya ialah 250 mm dan 300 mm, lebarnya 13 mm
dan 16 mm serta tebalnya adalah 0.63 mm dan 0.80 mm (Raffix, 2010).
2.6 Memilih daun gergaji
Pekerjaan
pemotongan akan berhasil dengan baik apabila pemilhan alat potongnya yang
benar, artinya sesuai dengan jenis bahan yang akan dipotong, sesuai dengan
kecepatan pemotongan dan sesuai dengan sifat pemotongan. Untuk itu perlu adanya
pedoman dalam pemilihan daun mata gergaji.
Di
bawah ini diberikan pedoman sederhana, untuk membantu pemilhan daun gergaji
agar dapat dihasilkan pemotongan yang baik.
1.
Bahan yang kan dipotong harus terlebih dahulu
diketahui kekerasanya dan jenis bahan apa.
2.
Bahan yang akan dipotong terlebih dahulu harus
ketahui bentuk profil dan besar ukurannya.
3.
Sifat pemotongan yang bagaimana yang harus
dilakukan, apakah pemotongan dengan menggunakan cairan pendingin atau tidak.
III.
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan Sudut
Besi Siku ini
dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 27 Maret
2015 pukul 15:00 – 17:00 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan
Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu mesin gergaji besi listrik, gergaji besi manual,
mesin gerinda, spidol, tipe x, ragum.
Adapun bahan yang
digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu besi siku
ukuran 20 cm.
3.3 Diagram Alir

![]() |
||
![]() |
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
![]() |
Batang besi yang sudah
dipotong dan sudah dipotong sudut-sudutnya sehingga siap untuk di las.
|
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengertian Besi
Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang
tinggi. Oleh karena itu besi banyak digunakan untuk keperluan membuat alat dan
mesin pertanian. Contoh alat dan mesin yang terbuat dari besi yaitu alat
pengering, mesin perontok padi, dan lain-lain. Namu besi memiliki kelemahan
yaitu mudah berkarat. Oleh karena itu besi akan dilapisi cat maupung penangkal
atau penghambat korosi.
4.2.2 Langkah Praktikum
Pada praktikum kali ini sebagai lanjutan dari praktikum
sebelumnya yaitu pemotongan besi siku sepanjang 20 cm. Namun dalam hal ini kita
hanya merapihkan atau memotong sudut-sudut dari besi siku ukuran 20 cm untuk
nantinya di las. Pada permulaan praktikum dilakukan pengukuran terhadap sudut
besi yang akan dipotong. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Pada bagian tersebut yang diberi tanda panah kuning,
yaitu bagian yang akan dipotong untuk disambung satu sama lain membentuk
persegi. Untuk pemotongan ada tiga macam cara yaitu menggunakan gergaji manual,
gergaji listrik, dan gerinda. Pada pemotongan dengan gergaji manual besi
mula-mula dijepit dengan ragum agar pada saat pemotongan tidak goyang. Setelah
itu besi dipotong pa garis yang sudah dibuat. Langkah ini sama halnya jia
memotong dengan gerinda. Besi harus dijepit di ragum. Pada pemotongan dengan
gergaji listrik besi dijepit dibagian bawah gergaji dengan sudut tertentu.
Kemudian gergaji dihidupkan lalu di tekan ke bawah untuk memotong.
4.2.3 Hal-hal Yang Diperhatikan
Saat Memotong Sudut Besi
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memotong sudut besi
dengan menggunakan gergaji besi listrik yaitu:
1.
Pemotongan
harus diluar garis karena untuk menghindari agar saat pengelasan tidak terdapat
celah yang lebar.
2.
Saat
mengukur kemiringan sudut yang dipotong harus pas dan teliti karena mencegar
celah yang lebar saat pengelasan.
3.
Saat
pemotongan, besi yang akan di jodohkan senbagai pasangan besi lainnya harus
memiliki panjang yang sama.
4.
Saat
pemotongan harus lurus, tidak boleh belok-belok.
Pemotongan besi dengan gergaji manual dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:

Gambar Gambar
Pemotongan Dengan Gergaji Manual
Pemotongan semacam ini akan lebih rapi dan lebih memakan
waktu lama. Selain itu juga memakan tenaga yang banyak untuk melakukannya.
Dibandingkan dengan gerinda yang memakan tidak cukup banyak waktu, akan tetapi
kerapihannya kurang. Gambar pemotongan dengan menggunakan gerinda dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

Gambar Pemotongan
Dengan Gerinda
Pada pemotongan dengan menggunakan gergaji listrik
hasilnya mungkin lebih kurang rapi, akan tetapi pemotongan dengan gergaji
listrik lebih cepat dari gerinda.
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1.
Pemotongan
sudut besi siku dapat dilakukan dengan tiga alat yaitu gergaji listrik, gergaji
manual, dan gerinda.
2.
Pada
saat pemotongan, yang paling rapi yaitu menggunakan gergaji manual.
3.
Pada
saat pemotongan, yang paling cepat pemotongannya yaitu dengan gergaji listrik.
4.
Hal
yang perlu diperhatikan saat pemotongan adalah tidak melewati garis potong,
artinya harus diluar garis.
5.
Sudut
pemotongan sudut siku yaitu 450.
DAFTAR PUSTAKA
Aksara, Bima. 1984. Teknik Pemesinan. Galia: Jakarta.
Alif, 2010. Alif Januar Aditama.blogspot.com. [Diakses pada hari rabu 29 Maret
2015]
Raffix, 2010. RaffixSyynd.wordpress.com. [Diakses pada hari rabu 29 Maret
2015]
0 comments:
Post a Comment