-->

Wednesday, April 22, 2015

Teknik Pertanian (AGRICULTURAL ENGINEERING)
AGRICULTURAL ENGINEERING

By:
HENDRI SETIAWAN
1314072028








ENGINEERING DEPARTMENT OF AGRICULTURE
FACULTY OF AGRICULTURE
UNIVERSITY OF LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN

Judul                           : Agricultural Engineering
Nama                           : Hendri Setiawan
NPM                           : 1314071028
Jurusan                        : Teknik Pertanian
Fakultas                       : Pertanian














PEMBAHASAN

A.Sejarah Teknik Pertanian
Rekayasa Pertanian ( irigasi , drainase , pupuk dan pengelolaan pertanian ) yang diajarkan di Texas A & M sedini 1891 dalam apa yang kemudian Departemen Pertanian . Pada tahun 1911 , Sekolah Pertanian dan Sekolah Teknik didirikan . Dalam setiap sekolah , departemen diciptakan berdasarkan materi pelajaran . Kursus teknik pertanian dipindahkan ke Departemen Agronomi dalam Sekolah Pertanian . Sebuah Departemen Teknik Pertanian diciptakan dalam Departemen Agronomi pada tahun 1914 , dan pada tahun 1915 menjadi departemen yang independen . Pada tahun 2005 , departemen merayakan tahun ke-90 sebagai sebuah departemen .
Pada tahun 1946 ada ancaman ke program karena dirasa kurang koordinasi dan kekakuan rekayasa . Program ini menjadi dikelola bersama oleh Dekan Sekolah Pertanian dan Teknik tahun 1947 dan pada tahun 1950 , Dewan Engineers ' untuk Pengembangan Profesional ( pendahulu ABET ) menyetujui akreditasi kurikulum empat tahun di Teknik Pertanian di Texas A & M. Dengan demikian , tingkat rekayasa merayakan tahun ke-50 akreditasi terus menerus .
Sebuah kurikulum dalam pertanian mekanik didirikan dan dikelola oleh Departemen Teknik Pertanian pada tahun 1957 . Tingkat dan nama program diubah menjadi Sistem Manajemen Pertanian ( RUPS ) pada tahun 1988 untuk menekankan fokus manajemen teknis kurikulum .
The Doctor of Philosophy di bidang Teknik Pertanian didirikan pada tahun 1967 dan itu adalah salah satu dari sepuluh derajat seperti yang ditawarkan di Amerika Serikat pada saat itu . Selain itu, Master Pertanian dan Doctor of Engineering Degrees telah disetujui pada tahun 1974 . Tahun 1970-an melihat pertumbuhan kualitas mahasiswa dan pendaftaran di departemen. The Gourman Report peringkat departemen kedua di negara ini pada tahun 1979 . Pada tahun 1998, program rekayasa pertanian sarjana masih menduduki peringkat kedua di negara di balik Cornell University, dan program pascasarjana menduduki peringkat kedelapan . News and World Report majalah AS telah secara konsisten peringkat lulusan departemen Program nomor satu di Amerika Serikat , termasuk peringkat terbaru pada tahun 2003 .
B. Pengertian Teknik Pertanian
Teknik Pertanian adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertanian melalui pendekatan keteknikan/rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk kebutuhan manusia. Ilmu Teknik Pertanian menitikberatkan pada beberapa disiplin keilmuan antara lain adalah dasar perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi dan penerapan unsur-unsur kesatuan sistem produksi seperti manusia, mesin dan peralatan, serta sumber daya pertanian.
Cakupan bidang Teknik Pertanian tidak terbatas pada penggunaan traktor, sistem pengairan dan pengolahan hasil pertanian saja, akan tetapi pada seluruh proses dan berbagai aspek dalam budidaya tanaman maupun ternak dan proses pengolahan hasilnya. Bidang-bidang yang termasuk dalam cakupan Teknik Pertanian adalah teknik budidaya pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan, energi dan listrik pertanian, perbengkelan dan instrumentasi di bidang pertanian, sistem dan manajemen keteknikan pertanian, bangunan pertanian dan lingkungan.
C. Yang Dipelajari di Teknik Pertanian  
Mata kuliah yang ditawarkan di program studi Teknik Pertanian merupakan materi-materi yang tersusun dalam kurikulum yang mencerminkan perpaduan antara sistem produksi, manajemen dan rekayasa atau engineering yang mendukung proses agroindustri. Untuk mengantarkan mahasiswa dalam mempelajari bidang-bidang yang dicakup dalam ilmu Teknik Pertanian secara lebih mendalam maka pada program studi Teknik Pertanian, mahasiswa akan diarahkan pada beberapa bidang keahlian. Bidang keahlian tersebut antara lain adalah :
·         1.   Sistem Manajemen dan Informatika Pertanian
·         2.   Teknik Biosistem
·         3.   Teknik Mesin Pertanian
·         4.   Teknik Sipil Pertanian
·         5.   Teknik Produk Pertanian
·         6.   Teknik Sumberdaya Alam Pertanian 
D. Prospek Lulusan Teknik Pertanian
Lulusan Teknik Pertanian berkesempatan untuk bekerja pada beberapa bidang antara lain adalah :
·         Perusahaan swasta (PT. Kubota Tractor, PT. Astra, PT. Perkebunan Nusantara, Nestle, Arnott, Sriboga Raturaya, dan beberapa perusahaan lainnya yang bergerak di bidang Teknik Pertanian, pangan dan agroindustri)
·          Instansi pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta (Departemen Pertanian, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Departemen Kehutanan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Sedangkan pada perguruan tinggi, lulusan Teknik Pertanian dapat berprofesi sebagai dosen maupun peneliti di perguruan tinggi negeri maupun swasta)

Spesialisasi bidang teknik pertanian mencakup banyak hal mengenai  desain  proses dan alat mesin pertanian. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan memanen sinar matahari untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia dan lingkungan [1]; hal ini berarti mencakup budidaya tanaman pertanian peternakanperikanan, pemrosesan hasil pertanian, hingga produk hasil pertanian siap dikonsumsi masyarakat.
Contoh dari spesialisasi di bidang teknik pertanian diantaranya:
·         desain alat dan mesin pertanian serta struktur bangunan pertanian.
·         budidaya tanaman pertanian, mencakup pembibitanpengolahan tanahirigasi, dan konservasi tanah dan air.
·         produksi hewan ternak dan perikanan, termasuk desain dan konstruksi fasilitas pemeliharaan dan pemrosesan hasil.
·         desain proses pengolahan bahan pangan dan hasil produk pertanian lainnya.
·         teknik sumber daya hayati, yang menggunakan mesin dan teknologi terbaru untuk menyelamatkan lingkungan.
E. Seni Dalam Keteknikan Pertanian
Jika mendengar kata seni, mungkin yang terlintas di pikiran adalah lukisan, musik atau beberapa jenis pahatan dan ukiran. Namun sebetulnya seni lebih dari itu. Seni ada disekitar kita, seni berbicara, seni berjalan, seni bersikap dan lain sebagainya. Begitu juga didalam pertanian, ada seni, namun masyarakat lebih suka menyebutnya “cara”. Misalkan saja dalam menarik singkong dari dalam tanah tidak asal tarik begitu saja, namun ada cara tersendiri dan cara yang tersendiri inilah yang bisa disebut “seni dalam menarik singkong”.
Dalam proses invensi teknologi sendiri terjadi beberapa tahapan, dimulai dari filosofi ataupun seni, menjadi ide, lalu dikaitkan terhadap sains maka terciptalah teknologi. Banyak dari penemuan di dunia diawali dari filosofi bukan dari seni, dimana penemuan tersebut lebih mengutamakan fungsi terlebih dahulu. Hal ini memang menjadi keutamaan dalam seluruh penemuan, namun saat ini banyak penemuan yang lebih diminati dengan adanya sentuhan seni pada proses invensi.
Seperti dalam pembuatan traktor, jika lebih mengutamakan fungsi maka yang tercipta adalah mesin besar yang hanya memiliki fungsi menarik suatu implemen untuk mengolah lahan. Namun kini, ada sisi estetika pada pembuatan traktor, sisi estetikanya bisa lebih ke arah pemilihan warna rangka mesin, bentuknya yang compact dan terlihat kokoh dan tidak lupa juga mempertimbangkan rasa nyaman dari operator yang akan menggunakan traktor tersebut.
F. Seni Sebagai Awal Invensi
Menjadikan seni sebagai awal dari sebuah penemuan memang jarang sekali ditemui di bidang engineering. Biasanya sentuhan seni diberikan ketika hasil dari invensi tersebut akan dipopulerkan ke masyarakat, hal inilah yang menjadi kelemahan para enjinir. Penemuan yang berdasar seni adalah penemuan yang lebih menitikberatkan pada tampilan dari penemuan tersebut, walaupun terkadang hasil penemuan tersebut kurang begitu baik namun akibat tampilannya yang menarik dan disukai maka penemuan tersebut dinilai lebih baik oleh para penilai yang berasal dari kaum awam. Berbeda dengan penemuan-penemuan yang berdasar fungsi dan tujuan operasional, misalkan saja untuk mesin-mesin pertanian yang dibuat oleh bengkel, rata-rata hanya dicat hijau dan seringkali dibiarkan blank tanpa penutup komponen mesin yang bekerja sehingga menurunkan minat ketika pertama kali melihat mesin tersebut. Begitu juga dengan bangunan pertanian, terkadang  modelnya tidak jauh berbeda dengan gudang yang tidak terurus dan begitu juga dengan kandang hewan, yang dipentingkan adalah hewan tersebut aman dari lingkungan luar.
·         Dengan digunakannya seni sebagai awal proses penemuan tentu akan menjadikan hasil penemuan lebih menarik dilihat dan juga tentunya tidak melupakan sisi ergonomis dari hasil penemuan tersebut.
·         Dalam sebuah penemuan, seni bisa dimasukkan pada tahap awal penemuan, yaitu perancangan atau design. Tidak hanya di bidang produk konsumsi, bahkan di bidang engineering tahap perancangan adalah tahap yang paling penting yang menentukan hasil dari sebuah penemuan. Di bidang perancangan inilah terjadi fushion antara sains dan seni dalam tujuan menciptakan sebuah penemuan yang berfungsi optimal dan tetap memiliki nilai estetika. Kita ambil contoh robot line follower, robot akan terlihat lebih menarik ketika semua komponen tertutup dan tidak ada kabel yang berseliweran ketika robot dijalankan, apalagi jika robot ditambahi casing yang membuat robot tersebut benar-benar terlihat seperti produk pabrikan yang berharga mahal.
G. Kolaborasi Seni dan Sains
Seni dan sains adalah hal yang seharusnya tidak dapat dipisahkan, meskipun terlihat garis besar diantara keduanya. Seni dan sains pada dasarnya bisa digambarkan sebagai otak kiri dan otak kanan dimana umumnya pada manusia tidak bisa bekerja secara berimbang antara keduanya, hal inilah yang menyebabkan banyak penemuan tidak sampai tahap populerisasi, namun hanya sebatas penemuan. Karena jika sebuah penemuan didasari kolaborasi antara seni dan sains maka yang terjadi adalah penemuan yang fungsional dan tetap menarik. Dari segi fungsional dapat bekerja secara optimal dan dari segi penampilan terlihat nilai estetika di penemuan tersebut.
Banyak penemuan pada dahulu kala ditemukan oleh seniman, karena terkadang dari sudut pandang orang yang berkecimpung di dunia seni tentu ada perbedaan dalam menilai sebuah penemuan. Karena sudut pandang segi estetika tentu ingin melihat sebuah penemuan yang memiliki kemampuan menarik perhatian orang banyak ketika melihat penemuan tersebut, rasa takjub dan kagum melihat sebuah penemuan dengan penampilan mutakhir dan ciamik sehingga minat pemerhati tertuju pada penemuan tersebut.
H. Seni, Sains dan Teknologi pada Keteknikan Pertanian
Sepeti yang dijelaskan sebelumnya, penemuan-penemuan yang biasa saja terkadang menjemukan, apalagi penemuan di bidang pertanian. Persepsi orang banyak jika mendengan penemuan mesin baru di bidang pertanian pasti berujung kepada sebuah mesin yang dibuat bengkel dengan hasil las yang tidak rata dan cat akhir berwarna hijau gelap. Namun jika saja penemuan mesin pertanian tetap menjunjung nilai estetika maka persepsi orang pasti lebih mengarah ke mesin canggih dengan tampilan menarik serta bentuknya memberikan kesan hi-tech. Namun sedikit disayangkan, penemuan di bidang keteknikan pertanian hingga saat ini dan nampaknya untuk beberapa tahun ke depan tetap mengarah ke mesin buatan bengkel dengan hasil las yang buruk dan hanya dicat warna hijau.
Tidak hanya alat dan mesin, seni juga bisa diterapkan pada bangunan pertanian, dimana seni instalasi pada bangunan bisa diterapkan, walaupun bangunan tersebut fungsinya mungkin hanya sebagai gudang menumpuk beras, namun ketika petani atau pekerja memasuki ruangan tersebut tentu ada rasa nyaman ketika berada di ruangan tersebut dengan melihat bangunan yang berbentuk rapi dan memiliki kesan canggih.
Lebih jauh lagi, mengingat sekarang penemuan juga tidak pada perangkat keras, seni juga bisa diterapkan pada perangkat lunak. Dimisalkan pada perangkat lunak untuk menghitung laju infiltrasi pada tanah, tampilan yang kaku dan terlihat “kotak-kotak” akan menjemukan bagi pengguna awam yang ingin mencoba perangkat lunak tersebut namun jika saja diberikan sentuhan seni pada tampilannya tentu perangkat lunak itu tidak jauh berbeda kelihatannya dengan perangkat lunak dari  perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang IT.

Oleh karena itu tidak ada salahnya jika mulai dari saat ini, penemuan-penemuan di bidang keteknikan pertanian mulai mempertimbangkan aspek seni dengan tujuan mengubah persepsi orang awam ketika melihat penemuan tersebut. Sekali lagi, seni, sains dan teknologi sudah seharusnya menjadi komponen yang tidak boleh dipisahkan pada sebuah penemuan keteknikan pertanian, apalagi pada tahap perancangan, agar penemuan tersebut dapat menarik perhatian orang banyak namun tetap berfungsi sebagaimana mestinya dan juga membesarkan nama keteknikan pertanian.

0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com