-->

Friday, June 5, 2015

Penghalusan Besi
PENGHALUSAN PERMUKAAN BESI SIKU
(Laporan Praktikum Mata Kuliah Perbengkelan)


Oleh:
Hendri Setiawan
1314071028









LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015




















I.                   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya untuk menghaluskan permukaan atau membentuk suatu profil yang mudah pada suatu logam lebih mudah menggunakan mesin gerinda. Mesin gerinda banyak jenisnya seperti gerinda duduk, gerinda tangan, surface grinding, gerinda potong, dll. Tetapi tidak semua jenis material dapat dikerjakan oleh mesin gerinda konvensional atau setidaknya membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya seperti baja paduan yang keras.
Di pabrik industri yang berskala besar sekarang ini juga mempunyai tuntutan pengerjaan benda yang lebih rumit. Pada akhirnya mesin gerinda konvensional tidak dapat lagi memenuhi tuntutan tersebut karena keterbatasannya dalam mengerjakan suatu benda kerja. Oleh karena itu mesin gerinda konvensional seperti yang telah disebutkan diatas terdapat banyak sekali kekurangannya. Maka dari itu dibutuhkan suatu teknologi baru yang dikenal dengan istilah ”Non-Conventional Machining”.
Pada praktikum kali ini kita akan melakukan penghalusan terhadap permukan besi yang telah di las.
1.2 Tujuan
a)      Mahasiswa mampu mengetahui teknik penghalusan besi dengan gerinda.
b)      Mahasiswa mampu melakukan penghalusan besi dengan gerinda.
























II.                TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Gerinda
Kata “ge·rin·da” n memiliki arti batu asahan yang berputar; batu canai. Mesin gerinda adalah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Kata “meng·ge·rin·da” v berarti mengasah dengan gerinda, sehingga menggerinda merupakan proses mengasah suatu benda kerja, umumnya menggunakan batu berputar yang mengikis permukaan benda kerja (Ahmad, 2013).
2.2. Prinsip Kerja Gerinda
Dilihat dari prinsip kerja gerinda tersebut, dapat diketahui bahwa gerinda memiliki fungsi yang bermacam – macam, yaitu sebagai berikut.
a.       Menghasilkan bentuk geometris pada benda kerja, seperti chamfer, sudut, dan silinder
b.      Mengikis permukaan benda kerja
c.       Menghaluskan permukaan benda kerja
d.      Menghasilkan benda kerja dengan batas toleransi yang rendah
e.       Meratakan permukaan benda kerja
2.3. Macam – macam Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan peralatan yang digunakan sebagai tempat pemasangan dan pamutar roda gerinda, untuk melakukan pekerjaan pengikisan permukaan benda kerja. Terdapat beberapa jenis mesin gerinda, yaitu :


1.      Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memutarkan roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda tangan adalah sebuah piringan gerinda tipis. Mesin gerinda tangan dapat digunakan untuk mengikis permukaan benda kerja (menggerinda) maupun memotong benda kerja. Gerinda tangan biasanya digunakan untuk menghasluskan permukaan benda kerja setela proses pengelesan, terutama ada benda kerja yang berukuran besar.
2.      Mesin Gerinda Duduk
Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda dipasangkan pada dudukan. Untuk melakukan penggerindaan, benda kerja didekatkan dan ditempelkan ke roda gerinda yang berputar sehingga permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan toda gerinda pada mesin gerinda tangan. Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat, mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah proses pengelasan.
3.      Mesin Gerinda Potong
Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda geirinda yang digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi. Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan baja dengan cepat.

2.4. Batu Gerinda
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari dua jenis pokok, yait butiran bahan asah / pemotong (abbrasive) dan perekat (bond).
Fungsi batu gerinda sebagai berikut:
1. Untuk penggerindaan silindris, datar, dan profil
2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata
3. Untuk pekerjaan finishing permukaan
4. Untuk pemotongan
5. Penajaman alat – alat potong
Setiap batu gerinda juga memiliki fungsi yang berbeda – beda dalam penggunaanya dibawh ini beberapa jenis batu gerinda:
-          Flat wheels, untuk melaukan penggerindaan alat – alat potong, seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
-          Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat, bubut, dan sebagainya
-          Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter
-          Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat-treatment5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk (Ahmad, 2013).






















III.             METODOLOGI

2.1       Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pengeboran Besi Siku ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 29 Mei 2015 pukul 15:00 – 17:00 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2       Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu ragum, mesin gerinda.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu besi siku.
3.3       Diagram Alir     
Rounded Rectangle: Disiapkan besi dan alat yang digunakan untuk praktikumAdapun diagram alir praktikum kali ini yaitu:
 

 













































IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil



Hasil Penghalusan

2.2 Pembahasan
2.2.1 Langkah Praktikum
Pada praktikum kali ini kita akan melakukan penghalusan permukaan besi yang sudah di las dengan cara penggerindaan. Langkah pertama kali yaitu melakukan persiapan terhadap bahan dana alat yang akan digunakan. Setelah itu dilakukan penjepitan besi ke ragum. Hal ini bertujuan agar pada saat penghalusan tidak lari kemana-mana besinya.
Selanjutnya dilakukan pengencangan terhadap besi agar tidak goyang saat penggerindaan. Lalu gerinda dihidupkan dan dilakukan penghalusan terhadap permukaan yang masih ada benjolan.


2.2 Alat-alat Yang Digunakan.
Pada penghalusan kali ini alat-alat yang digunakan antara lain:
a.       Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah alat yang sangat dibutuhkan dalam proses ini. Alat ini berfungsi untuk menghaluskan permukaan yang masih menonjol.
b.      Kabel Terminal
Kabel terminal merupakan alat yang sangat vital. Karena tanpa alat ini tidak akan ada sumber daya listrik. Alat ini berfungsi untuk menghubungkan atau menyalurkan daya listrik ke generator.
c.       Kaca Mata
Kaca mata berfungsi untuk melindungi mata dari percikan yang ditimbulkan oleh penggerindaan.
d.      Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit besi yang dihaluskan agar tidak goyang pada saat penggerindaan.
2.2.3 Hal Yang Harus Dihindari
Hal yang harus dihindari dari proses penghalusan ini adalah:
1.      Hindari kontak langsung kulit dari percikan api yang ditimbulkan dari penggerindaan.
2.      Hindari mata telanjang atau tanpa penutup atau penghalang.
3.      Arah percikan tidak boleh mengarah pada kabel maupun benda yang memiliki daya listrik.
4.      Usahakan tempat pengelasan adalah ditempat yang tidak terllu panas.
5.      Tidak boleh berpakaian serba tipis.





V.                KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum ini adalah:
1.      Penggerindaan berfungsi untuk menghaluskan permukaan besi atau benda yang bersifat keras.
2.      Hal yang perlu diperhatikan saat mengebor adalah hindari kontak langsung dengan percikan, hindari kontak langsung mata dengan percikan, percikan harus jauh dari benda beraliran listrik, berpakaian tebal.
3.      Alat-alat yang digunakan yaitu mesin gerinda, ragum, terminal, kaca mata.
4.      Ke









DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Ashri, dkk. 2013. Modul Praktikum Proses Produksi Wood Processing.

Depok. Gerinda. <http://www.scribd.com/doc/43886760/GERINDA>. Modul Praktikum Material Teknik. Diakses pada tanggal 04 Juni 2015 pukul 17:00 WIB.

0 comments:

Post a Comment

Kontak Saya

No. WhatsApp:

+62 852 9091 95XX

Alamat:

Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang,
Kota Semarang, Jawa Tengah

Email:

hendriseetiawan@gmail.com