Pengukuran Total Solids (TS)
PENGUKURAN
TOTAL SOLIDS (TS)
(Laporan Praktikum
Mata Kuliah Rekayasa Pengolahan Limbah)
Oleh:
Hendri Setiawan
1314071028
LABORATORIUM REKAYASA SUMBER DAYA AIR DAN LAHAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan air
sebagai sumber air minum, mencuci, maupun untuk mandi. Dalam kandungannya air
pasti ada partikel lain yang terkandung. Contohnya tanah maupun partikel lainnya.
Berbicara tentang air limbah, maka banyak sekali kotoran yang terkandung dalam
air tersebut baik dalam bentuk padatan maupun cairan.
Kualitas air dapat dilihat dari kasat mata sendiri. Jika
air itu jernih maka dapat disimpulkan air itu sedikit mengandung limbah, tapi
jika air itu keruh maka air itu banyak mengandung limbah baik dalam bentuk solid maupun cairan. Jika kita ambil
contoh pada danau maupun sungai, jika airnya keruh maka sudah dipastikan banyak
mengandung limbah solid maupun
cairan. Hal itu dapat menyebabkan pendangkalan pada danau. Selain itu jika kita
lihat pada suatu bendungan juga. Jika air bendungan keruh maka dapat dipastikan
lama kelamaan akan terjadi pendangkalan. Kualitas air sangat ditentukan dari
tingkat limbah yang terdapat dalam air. Oleh karena itu mahasiswa perlu
melakukan praktikum pengukutan total
solid untuk mengetahui kandungan solid
dari air limbah.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
kadar
Total Solid dalam sampel air yang
diteliti yaitu pada air limbah kolam.
II.
METODOLOGI
2.1
Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Rekyasa Pengolahan Limbah ini yang
berjudul Pengukuran Total Solid dilakukan pada hari Jum’at, 9-12 Oktober 2015
pukul 09:30-11:10 WIB bertempat di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan
(RSDAL) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
2.2 Alat dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air
limbah kolam.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah beaker glass, cawan, rubber bulb, Oven,
timbangan analitik, penjepit, dan desikator.
2.3
Langkah Kerja
- Diambil cawan yang sudah dioven dan didinginkan didesikator selama 10 menit. Ditimbang cawan dengan timbangan analitik dan catat massanya.
- Dimasukkan sampel limbah air kolam ke dalam cawan sebanyak 25 ml.
- Dioven sampel dicawan pada suhu kurang lebih 1050 selama 24 jam
- Diambil cawan dari oven dan didinginkan di desikator selama 10 menit . Ditimbang cawan + residu setelah dingin dan catat hasilnya.
- Dihitung dan bandingkan kadar total solid (TS) dengan rumus yang ada
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Dalam praktikum pengukuran Total Solids
(TS) diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 1. Pengukuran
Total
Solids (TS)
No.
|
Pengukuran
|
Hasil
|
1.
|
Berat cawan kosong (W1)
|
50,3873 gram
|
2.
|
Berat cawan + residu (W2)
|
50,4009 gram
|
Diperoleh hasil Total Solid dengan
volume sampel yaitu 25 ml.
Volume
Sampel = 25 ml





Jadi, Total Solid yang terkandung adalah 544 mg/L.
3.2 Pembahasan
Dalam praktikum ini kita akan menghitung total solid pada
limbah kolam dengan cara pengovenan dan pembaaran. Tentunya limbah yang kita
pakai mengandung padatan yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari
pengamatan. Pada praktikum
ini tentunya membutuhkan waktu yang lama, karena kita
akan mendapatkan padatan akhir setelah semua cairan pada limbah menguap melalui
pengovenan dan pembakaran.



Pada
praktikum ini, setelah dihitung kandungan total solidnya sebanyak 544 mg/L.
Hasil ini tidak terlalu banyak karena limbhnya tidak terlalu pekat.
IV.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
dari praktikum kali ini adalah:
1.
Total
solid yang didapat dari air limbah kolam kali ini adalah sebesar 544 mg/L.
2.
Proses
mendapatkan total solid meliputi pengovenan dan pembakaran.
3.
Untuk
total solid yang banyak dikarenakan limbahnya terlalu pekat sehingga mengandung
banyak padatan.
DAFTAR PUSTAKA
Triyono,
Sugeng. 2011. Modul Praktikum Rekayasa
Pengelolaan Limbah .
Jurusan
Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
0 comments:
Post a Comment